Peran Suplementasi Susu Kedelai pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Terpapar Formalin Terhadap Kerusakan Oksidatif dan Gambaran Histopatologi pada Jaringan Hepar

Main Author: Anatasyia, Mahdya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152818/1/051105252.pdf
http://repository.ub.ac.id/152818/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan suplementasi susu kedelai terhadap perbaikan kerusakan oksidatif (MDA) dan gambaran histopatologi pada jaringan hepar tikus yang rusak akibat paparan formalin. Pada penelitian ini digunakan formalin sebesar 17 ppm dan terapi dengan susu kedelai dengan konsentrasi 11,2% sebanyak 2 mL/tikus. Hepar yang digunakan berasal dari hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu tikus kontrol (I), tikus yang diberikan susu kedelai sebanyak 2 mL/tikus selama 12 hari (II), tikus yang dipapar formalin dengan dosis 17 ppm selama 12 hari (III), tikus yang dipapar formalin dengan dosis 17 ppm sekaligus diberi terapi susu kedelai sebanyak 2mL/tikus selama 12 hari (preventif, IV) dan tikus yang dipapar formalin dengan dosis 17 ppm selama 6 hari, kemudian diberi terapi susu kedelai sebanyak 2mL/tikus selama 6 hari (kuratif, V). Kerusakan oksidatif ditentukan dari kadar MDA yang terukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 531,8 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kerusakan MDA dari hepar pada kelompok yang terpapar formalin, preventif dan kuratif memberikan perbedaan yang sangat nyata, kadar MDA berturut turut dari kelompok I ke V adalah sebesar (4,052 ± 0,054) μg/mL, (3,585 ± 0,217) μg/mL, (6,331 ± 0,072) μg/mL, (4,569 ± 0,120) μg/mL dan (5,470 ± 0,388) μg/mL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian suplementasi susu kedelai dengan kosentrasi 11,2% sebanyak 2 mL/tikus dapat menurunkan kerusakan oksidatif pada kelompok IV sebesar 27,83% dan kelompok V sebesar 13,59% dan dapat memperbaiki kerusakan jaringan hepar tikus putih.