Diagnosis Penyakit Jantung Koroner (PJK) Berdasarkan Faktor Risiko Menggunakan Metode Fuzzy Expert System (FES)
Main Author: | KristinWahyuni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/152743/1/051100387.pdf http://repository.ub.ac.id/152743/ |
Daftar Isi:
- Proses diagnosa dalam dunia medis merupakan sebuah proses yang mengandung unsur ketidakpastian yang menyangkut unsur keraguan, ketidakpastian linguistik dan ketidaktepatan pengukuran yang kerapkali menjadi masalah yang rumit karena berhubungan dengan keberadaan manusia, dalam hal ini seorang ahli yang menguasai bidangnya. Seorang ahli berkaitan erat dengan sebuah pengetahuan dan intuisi yang akan mempengaruhi baik proses berpikir maupun pengambilan keputusan. Untuk itulah digunakan sistem pakar fuzzy yang merupakan gabungan antara logika fuzzy untuk mengatasi unsur ketidakpastian yang ada dan sistem pakar yang digunakan untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer sehingga komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dapat dilakukan seorang ahli dalam berpikir dan mengambil keputusan. Dalam Penelitian ini disajikan sistem pakar fuzzy untuk melakukan diagnosa penyakit jantung koroner. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan ketidakseimbangan antara demand dan supply atau kebutuhan dan penyediaan oksigen otot jantung dimana terjadi kebutuhan yang meningkat atau penyediaan yang menurun atau bahkan gabungan diantara keduanya yang disebabkan oleh banyak faktor yang disebut sebagai faktor risiko. Faktor risiko yang ada diolah melalui tahapan pembentukan himpunan fuzzy, pembentukan aturan, fungsi implikasi dan komposisi serta penegasan (defuzzifikasi). Dari defuzzifikasi akan ditentukan tiga hasil PJK yaitu Normal Live, Diet atau Drug Treatment untuk tingkat risiko masing-masing. Hasil dari penelitian ini didapatkan tingkat akurasi sebesar 84%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pakar fuzzy dapat digunakan sebagai alternatif pasien dan dokter untuk mengidentifikasi ada tidaknya penyakit jantung koroner. Selain itu, dapat diketahui juga solusi apa yang harus dilakukan dari hasil diagnosa.