Fraksi Air Bunga Kecubung (Datura metel L.) Memicu Aktivitas Imunokompeten Subset Sel T Pada Mencit BALB/c Model Asma
Main Author: | Satwika, Dewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/152716/1/051103377.pdf http://repository.ub.ac.id/152716/ |
Daftar Isi:
- Asma terjadi akibat paparan alergen ke dalam saluran pernafasan. Hal ini memicu respon imun yang ditandai oleh proliferasi dan diferensiasi sel-sel naïve, khususnya sel T, serta perubahan gambaran histologi sistem pernafasan. Bunga kecubung dipercaya dapat menyembuhkan asma. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas imunokompeten subset sel T pasca pemberian fraksi air bunga kecubung pada mencit model asma, dosis optimum fraksi air bunga kecubung dan adanya perbaikan gambaran histologi bronkiolus serta hati pasca pemberian fraksi air bunga kecubung. Sensitisasi alergi pada mencit model asma dilakukan melalui injeksi Ovalbumin (OVA) 10μg/ml dan inhalasi OVA 1 mg/ml dalam PBS steril. Jumlah relatif dan absolut subset sel T diukur menggunakan BD FACSCaliburTM Flowcytometer. Histopatologi bronkiolus dan hati diamati melalui preparat histologi pewarnaan HE. Data dianalisis menggunakan One-way ANOVA (p<0.05) dan uji Tukey menggunakan SPSS 16 for Windows. Fraksi air bunga kecubung memicu aktivitas imunokompeten mencit model asma. Hal ini diketahui melalui peningkatan jumlah sel T CD4+CD62L+ 42.43% (dosis 0.56mg/kg BB) dan 27.10% (dosis 1.12mg/kg BB). Jumlah sel T CD4+ menurun 12.06% (dosis 0.56mg/kg BB) dan 22.86% (dosis 1.12mg/kg BB), sedangkan jumlah sel T CD8+ menurun signifikan 23.36% (dosis 0.56mg/kg BB). Sel T CD4+CD25+ menurun tidak signifikan 20.23% (dosis 0.56mg/kg BB), namun signifikan pada dosis 1.12mg/kg BB (8.87%). Variasi dosis fraksi air bunga kecubung tidak signifikan, dan dosis optimum fraksi air bunga kecubung untuk terapi asma adalah 0.56mg/kg BB. Fraksi air bunga kecubung mengurangi penebalan otot polos bronkiolus, namun menimbulkan nukleus pyknotic pada sel hepatosit dan infiltrasi sel mononuklear pada struktur jaringan hati.