Pengaruh Waktu Reaksi Dan pH Pada Penentuan Formalin Dalam Makanan Berdasarkan Reaksi Hantzsch Secara Spektrofotometri Lembayung Ultra

Main Author: Ihsan, Addinul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152701/1/051103361.pdf
http://repository.ub.ac.id/152701/
Daftar Isi:
  • Pada penelitian ini dilakukan penentuan formalin dalam makanan berdasarkan reaksi Hantzsch secara spektrofotometri lembayung ultra. Metode ini didasarkan pada reaksi antara formalin dan asetoasetanilida dengan adanya amonia sehingga menghasilkan turunan dihidropiridina (1,4-dihydro-2,6-dimethyl-N3,N5-diphenyl-pyridine-3,5-dicarboxamide) yang diukur pada panjang gelombang maksimum 370 nm. Parameter fisik yang diuji pada penelitian ini meliputi waktu reaksi (5-30 menit) dan pH (5,5- 8,5). Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa semakin lama waktu reaksi maka semakin banyak turunan dihidropiridina yang terbentuk. Turunan dihidropiridina terbentuk maksimum pada 15 menit. Pada pH yang semakin rendah semakin banyak turunan dihidropiridina yang terbentuk, dengan jumlah maksimum pada pH 7 dan mengalami penurunan pada pH yang lebih rendah. Mulai pada pH 6 terbentuk endapan dari AAA dan endapan ini semakin banyak pada pH yang semakin kecil. Pada kondisi optimum, ditentukan formalin pada sampel sintetik dan alami (makanan) yang hasilnya dibandingkan dengan metode standar. Berdasarkan hasil uji t, diketahui bahwa data yang diperoleh menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan metode standar spekrofotometri sinar tampak (metode asam kromatofat) pada 1% untuk kadar formalin 3 ppm (sampel sintetik) dan 72 – 248 ppm (makanan).