Estimasi Mean dan Variansi Durasi Aktivitas untuk Pelaksanaan Proyek Gedung Islamic Center dengan Metode PERT
Main Author: | RizqiDwiKusuma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/152548/1/051100385.pdf http://repository.ub.ac.id/152548/ |
Daftar Isi:
- Pada metode PERT (Program Evaluation and Review Technique), ditetapkan tiga perkiraan waktu aktivitas yaitu a , m , dan b sebagai waktu paling optimis, waktu paling mungkin, dan waktu paling pesimis. Menurut Traditional PERT yang diciptakan oleh Charles E. Clark dan Malcolm (1962), mean dan variansi durasi aktivitas diperoleh menggunakan Distribusi Beta (a ,b ) dengan asumsi p + q @ 4 di mana p =a -1 , dan q = b -1 . Ginzburg (1988) mengembangkan estimasi mean dan variansi dengan asumsi p + q = z . Sedangkan Shankar dan Sireesha (2010) menggunakan asumsi p z q = . Hasil estimasi mean dan variansi dari masing-masing asumsi diaplikasikan pada proyek Pembangunan Gedung Islamic Center, dengan menentukan mean, variansi dari ketiga waktu aktivitas (a,m,b) dan peluang penyelesaian proyek. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa lintasan kritis yang diperoleh adalah sama, dengan durasi waktu penyelesaian proyek yang hampir sama yaitu 323,3 hari untuk Traditional PERT. 323,38 hari untuk hasil estimasi berdasarkan asumsi p + q = z , dan 323,43 hari jika menggunakan asumsi p z q = . Apabila batas waktu proyek adalah 320 dan 327 hari, maka peluang penyelesaian proyek berdasarkan Traditional PERT adalah 0,14 dan 0,89. Untuk asumsi p + q = z peluang penyelesaian proyek adalah 0,15 dan 0,87 sedangkan dengan asumsi p z q = diperoleh peluang sebesar 0,1 dan 0,91. Sehingga, peluang yang paling optimal (minimum dan maksimum) adalah 0,1 dan 0,91 yang diperoleh dengan asumsi . p z q