Pengaruh Ketebalan Membran Nata de Coco terhadap Kinerja Biosensor Konduktometri Asam Urat
Main Author: | ErwinaDwiKarlinatasa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/152541/1/051000865.pdf http://repository.ub.ac.id/152541/ |
Daftar Isi:
- Asam urat teroksidasi oleh urikase menghasilkan ion H3O+, HCO3 - dan CO3 2- sehingga menghasilkan daya hantar. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja biosensor konduktometri asam urat adalah jumlah urikase amobil yang dapat ditingkatkan dengan memperbesar ketebalan membran nata de coco, tetapi peningkatan ketebalan membran nata de coco mempengaruhi waktu migrasi ionion ke permukaan elektroda menjadi lebih lamban. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengaruh ketebalan membran nata de coco terhadap kinerja biosensor konduktometri asam urat. Kinerja biosensor konduktometri asam urat dipelajari pada ketebalan membran nata de coco 1,20 μm; 1,25 μm; dan 2,40 μm dengan konsentrasi asam urat 1–40 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja biosensor konduktometri asam urat yang paling baik pada ketebalan membran nata de coco 2,40 μm. Karakter biosensor yang dihasilkan yaitu kepekaan 14,98 nmho/ppm dengan linearitas 0,99, kisaran konsentrasi asam urat yang dapat terukur 2 ppm hingga 5 ppm, batas deteksi 5,12 ppm, waktu respon biosensor adalah 90 detik, dan biosensor yang dihasilkan efisien untuk 27 kali pengukuran sampel dengan kisaran konsentrasi maksimal 1 hingga 5 ppm.