Penentuan konsentrasi Polonium-210 (210 Po) dalam asap rokok dengan menggunakan detektor jejak nuklir CR-39

Main Author: UniRetnaWati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152521/1/051000618.pdf
http://repository.ub.ac.id/152521/
Daftar Isi:
  • Polonium-210 (210Po) merupakan radionuklida yang termasuk dalam deret U-238. Radionuklida ini dihasilkan dari peluruhan Rn-222 dan dapat bermigrasi ke dalam daun tembakau. Untuk mencapai kestabilan, 210Po meluruh memancarkan partikel alfa, oleh karena itu 210Po memiliki toksisitas yang tinggi. 210Po dalam asap rokok yang terdeposit ke dalam tubuh dapat menyebabkan timbulnya kanker pada paru-paru. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi 210Po dalam asap rokok dengan menggunakan detektor jejak nuklir CR-39. Sampel diambil dari rokok jenis kretek non filter, kretek filter dan rokok putih. Pengambilan data dilakukan dengan membakar rokok menggunakan smoker simulator sederhana. Dari asap rokok yang masuk ke dalam filter serat gelas, dilakukan eksposur detektor jejak nuklir CR-39 agar partikel alfa yang meluruh menumbuk detektor jejak nuklir CR-39 dan membentuk jejak. Agar jejak partikel alfa dapat diamati secara visual, dilakukan proses etsa kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop optik. Dari hasil analisis diperoleh nilai konsentrasi 210Po dalam asap rokok kretek non-filter berkisar antara 5,1 x 10-3 - 9,6 x 10-3 Bq/batang, rokok kretek filter berkisar antara 8,1 x 10-3 - 12,2 x 10-3 Bq/batang, dan rokok putih berkisar antara 6,7 x 10-3 - 8,8 x 10-3 Bq/batang. Nilai konsentrasi 210Po tersebut masih di bawah ambang batas maksimal tahunan yang diperbolehkan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan yang ditetapkan BAPETEN yaitu sebesar 2,2 kBq