Perubahan Kuantitatif Interleukin 4, Sel B220+ dan Sel T CD4+ Sumsum Tulang Serta Histopatologi Hati Mencit BALB/c Splenectomy Pasca Paparan Salmonella typhi

Main Author: FatmaAyatiliulilAlbab
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152308/1/051000082.pdf
http://repository.ub.ac.id/152308/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perubahan kuantitatif yang meliputi kadar sitokin Interleukin 4 (IL-4) pada serum dan jumlah relatif sel B220+, sel T CD4+ pada sumsum tulang serta perubahan histopatologi hati pada mencit BALB/c akibat paparan Salmonella typhi (S. typhi) pasca splenectomy. Rancangan percobaan RAL dengan tiga ulangan dilakukan pada empat kelompok perlakuan yaitu kontrol, kelompok splenectomy, kelompok terpapar S. typhi dan kelompok splenectomy dengan paparan S. typhi. Splenectomy dilakukan dengan anestesi Ketamin 65 mg/kg BB. Dilakukan paparan melalui injeksi dengan dosis infektif akut (109 sel/ml) pada minggu ke-2 pasca splenectomy dan dilakukan booster. Kadar IL-4 serum diukur dengan metode ELISA (λ= 450nm), jumlah relatif sel B220+ dan sel T CD4+ sumsum tulang diukur dengan BD FACSCaliburTM Flowcytometer, dan histopatologi hati diamati melalui preparat pewarnaan HE. Komponen darah perifer dan hematokrit sebagai data pendukung, diukur dengan Sysmex KX-21. Data dianalisis statistik dengan Two-way ANOVA pada p<0,05 dan uji Tukey HSD menggunakan SPSS 13.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh perlakuan menyebabkan perubahan profil seluruh variabel yang diamati secara signifikan. Splenectomy atau paparan S. typhi tidak mengubah kadar IL-4 secara signifikan (1,44–1,84 pg/ml), sebaliknya paparan S. typhi pasca splenectomy meningkatkan 1,8 kali kadar IL-4 hingga 3,25pg/ml. Splenectomy menurunkan 32 kali jumlah relatif sel B220+hingga 0,50-0,55% dibandingkan kontrol (17,34%), sedangkan paparan S. typhi meningkatkan jumlah relatif sel T CD4+ hingga 0,50-0,56% dibandingkan kontrol (0,28%).Splenectomy tidak menimbulkan gejala histopatologis, sedangkan pada hati mencit yang terpapar S. typhi terjadi dilatasi venula pada area triads. Hati mencit splenectomy dengan paparan S. typhi mengalami inflamasi pada berbagai titik yang menunjukan kondisi patologis akibat paparan S. typhi.