Penentuan Kondisi Optimum Pembentukan Etanol Dari Fermentasi Whey Menggunakan Saccharomyces cereviceae
Main Author: | TitikDwiPermatasari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/152262/1/050903367.pdf http://repository.ub.ac.id/152262/ |
Daftar Isi:
- Whey merupakan hasil samping proses koagulasi susu. Whey mengandung 4,21% laktosa sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan etanol melalui fermentasi dengan bantuan sukrosa 13% dan Saccharomyces cereviseae. Fermentasi dipengaruhi oleh penggunaan substrat dan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum pembentukan etanol dari fermentasi whey. Penentuan kondisi optimum pembentukan etanol meliputi pH, suhu inkubasi dan lama inkubasi dengan variasi pH 4,5; 5,0; 5,5; 6,0, suhu inkubasi 30oC; 35oC; 40oC; 45oC dan lama inkubasi 0; 24; 48; 72; 96; 120 jam. Konsentrasi etanol dianalisis menggunakan metode titrasi redoks pada setiap variabel untuk menentukan kondisi optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum fermentasi whey adalah pada pH 5,5, suhu inkubasi 30oC dan lama inkubasi 96 jam menghasilkan 7,42 g/L etanol. Hasil kondisi optimum didukung uji BNT dengan α = 0,05 menunjukkan bahwa pH, suhu inkubasi dan lama inkubasi berpengaruh signifikan terhadap etanol yang dihasilkan.