Implementasi Fungsi Chaos dalam Teknik Asymmetric Watermarking pada Domain Discrete Cosine Transform untuk Citra Digital
Main Author: | PutuOktaMacAgungUjiantara |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/152245/1/050902880.pdf http://repository.ub.ac.id/152245/ |
Daftar Isi:
- Asymmetric watermarking merupakan teknik penyisipan informasi (watermark) ke dalam citra digital yang menggunakan kunci yang berbeda pada saat penyisipan dan pendeteksian watermark. Informasi yang disisipkan ke dalam citra bersifat rahasia dinamakan watermark privat sedangkan kunci yang digunakan pada saat pendeteksian dapat dipublikasikan dan dinamakan watermark publik. Permasalahan yang ditemui di dalam penyisipan watermark yaitu citra rentan untuk mengalami pemrosesan citra yang dapat membuat watermark tidak terdeteksi pada citra yang telah disisipkan watermark. Oleh karena itu, dilakukan penyisipan watermark pada ruang warna selain RGB yaitu YCbCr untuk meningkatkan ketahanan watermark dengan memanfaatkan barisan chaos dalam pembangkitan watermark publik sebagai kunci pendeteksian. Penyisipan watermark dilakukan pada ruang warna RGB maupun YCbCr dan nilai pixel pada kanal warna yang digunakan dibagi menjadi sejumlah blok berukuran 8×8, kemudian tiap blok diubah ke dalam domain frekuensi menggunakan metode discrete cosine transform (DCT). Watermark privat disisipkan pada koefisien DCT yang dipilih dari sub-band middle frequency. Pendeteksian watermark dilakukan dengan menghitung korelasi antara citra yang diuji dan watermark publik untuk kemudian dibandingkan dengan sebuah nilai threshold. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penyisipan yang menghasilkan ketahanan citra terbaik apabila dilakukan dengan menggunakan nilai kekuatan watermark sebesar 0,1 yang disisipkan pada kanal warna G dan Y untuk serangan kompresi JPEG. Ketika serangan penambahan noise, ketahanan paling baik diperoleh dari penyisipan pada kanal warna Y. Sedangkan terhadap serangan cropping, sharpening dan penambahan watermark palsu, penyisipan pada semua kanal warna RGB maupun YCbCr umumnya menghasilkan citra ter-watermark dengan ketahanan yang baik.