Pengaruh pemberian dolomit terhadap bentuk, ukuran, dan kerapatan kristal kalsium oksalat pada helaian dan tangkai daun tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume)

Main Author: RianHandayani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152178/1/050902320.pdf
http://repository.ub.ac.id/152178/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dolomit terhadap bentuk, ukuran, dan kerapatan kristal kalsium oksalat pada tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume) . Penelitian diawali dengan penanaman bulbil, pemeliharaan, dan pemindahan bulbil yang telah diseleksi pada polibag, di kebun bunga, Universitas Brawijaya. Pemupukan menggunakan pupuk NPK (16:16:16) dosis 1g/kg tanah. Penelitian menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) dengan satu faktor perlakuan, yaitu pemberian pupuk dolomit sebagai sumber kalsium dengan dosis 0 (kontrol), 2, 4, 8, dan 16 g/kg tanah dengan variabel terikat adalah kristal kalsium oksalat. Pengamatan mikroskopis menggunakan potongan helaian daun dan sayatan tangkai daun tanaman porang, dengan metode yang sudah dimodifikasi dari Ilarslan . Data dianalisis dengan uji ANOVA dilanjutkan dengan Duncan ( = 0.05). Hasil yang diperoleh adalah ditemukan dua bentuk kristal kalsium oksalat, yaitu druse dan rafida. Pemberian dolomit berbagai dosis dapat mempengaruhi bentuk kristal rafida yang ditemukan. Bentuk rafida dibedakan menjadi dua bentuk yaitu rafida rata dan tak rata. Kedua bentuk rafida memiliki perbedaan struktur morfologi tepi kristalnya, yang dibedakan menjadi 11 struktur yang berbeda. Ukuran panjang kristal rafida yang ditemukan juga dipengaruhi oleh dosis dolomit, semakin tinggi dosis dolomit, maka panjang kristal rafida semakin besar. Ukuran panjang kristal dikelompokkan dalam tiga kelompok berdasarkan interval ukurannya, yaitu 1) < 200 μm, 2) 200 – 300 μm, dan 3) >300 μm. Dengan pemberian dolomit dengan dosis tertinggi, kerapatan kristal yang ada di helaian daun menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kontrol dan dosis rendah, tetapi pada tangkai tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar dosis dolomit.