Analisis kekerabatan tanaman kedelai (Glycine max (l.) Merr.) antara Varietas bercabang banyak dan sedikit berdasarkan pola RFLP dan morfologi percabangannya

Main Author: RetnoPujihastuti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152047/1/050801284.pdf
http://repository.ub.ac.id/152047/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola restriksi DNA dan hubungan kekerabatan kedelai varietas bercabang banyak dan sedikit berdasarkan percabangannya serta pola restriksi RFLP DNA. Varietas kedelai yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas Sibayak, Tanggamus, Argomulyo, Burangrang, Anjasmoro, Panderman, Ijen, Kaba, Wilis, dan Sinabung. Pengamatan morfologi percabangan meliputi panjang cabang, jumlah cabang dan jumlah nodus cabang. Pola restriksi DNA kedelai didapatkan dengan metode RFLP menggunakan 3 enzim (EcoRI, BamHI, dan PstI). Varietas kedelai yang diamati dapat digolongkan menjadi tanaman kedelai bercabang banyak (≥3 cabang) yaitu Burangrang, Panderman, Sibayak, Ijen, Kaba, Tanggamus, dan Wilis dan tanaman kedelai bercabang sedikit (< 3 cabang) yaitu varietas Anjasmoro, Argomulyo, dan Sinabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola restriksi 3 enzim pada DNA kedelai bervariasi. Fragmen yang khas untuk cabang banyak pada pola restriksi EcoRI berukuran 900 Pb, pada pola restriksi BamHI berukuran 1000 Pb, dan pada pola restriksi PstI berukuran 400 Pb. Kekerabatan 10 varietas tanaman kedelai berdasarkan morfologi percabangan tidak selalu dipengaruhi oleh jumlah cabang, melainkan juga dipengaruhi oleh panjang cabang dan nodus pada cabang. Kekerabatan 10 varietas kedelai berdasarkan morfologi percabangan berbeda dengan kekerabatan berdasarkan gabungan pola restriksi 3 enzim. Terhambatnya ekspresi gen percabangan akibat kondisi lingkungan mempengaruhi hubungan kekerabatan 10 varietas tanaman kedelai. Kata kunci: EcoRI, BamHI, PstI, RFLP, Glycine max.