Studi Pengaruh Temperatur dan Lama Kalsinasi (Aktivasi Fisik) Terhadap Kapasitas Adsorpsi Mineral Piropilit Arjosari Pacitan Menggunakan Ion Klorida Sebagai Adsorbat
Main Author: | NofieIrmaliaNurita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151866/1/050802186.pdf http://repository.ub.ac.id/151866/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian tentang studi pengaruh temperatur dan lama kalsinasi (aktivasi fisik) terhadap kapasitas adsorpsi mineral piropilit Arjosari Pacitan menggunakan ion klorida sebagai adsorbat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur dan lama kalsinasi terhadap kapasitas adsorpsi optimum pada mineral piropilit Arjosari Pacitan. Adanya ion klorida di dalam filtrat ditentukan secara spektrofotometri dengan metode merkurium(II)tiosianat, digunakan untuk menghitung nilai kapasitas adsorpsi piropilit. Piropilit dikarakterisasi menggunakan spektrofotometri inframerah dan surfacea area analyzer (SAA). Piropilit berukuran (0,13-0,11)mm dikalsinasi dengan variasi temperatur kalsinasi (400, 500, 600, 700, 800)oC selama 5 jam. Piropilit pada temperatur optimum, dikalsinasi dengan variasi lama kalsinasi (3, 4, 5, 6, 7)jam. Nilai kapasitas adsorpsi optimum piropilit adalah 122,9 mg/g dari hasil kalsinasi pada temperatur 500oC selama 5 jam. Nilai kapasitas adsorpsi hasil kalsinasi mengalami kenaikan sebesar 2,76% dibandingkan dengan piropilit tanpa kalsinasi yaitu 119,6 mg/g. Piropilit berprospek sebagai adsorben Cl- dengan persentase adsorpsi sebesar 81,93%. Hasil analisis dengan spektrofotometri inframerah digunakan untuk melihat adanya proses dehidrokslilasi selama kalsinasi, hal ini terlihat dari melemahnya spektra OH (3415,70 cm-1) dan adanya keberadaan spektra CO2 (2322,13 cm-1). Hasil karakterisasi dengan menggunakan metode BET diperoleh luas permukaan spesifik 3,58 m2/g, volume pori 9,86x10-3 cm3/g, dan jari-jari pori rata-rata 55,07 Å. Berdasarkan uji statatistik menunjukkan bahwa setiap pengaruh temperatur dan lama kalsinasi memberikan nilai kapasitas adsorpsi yang berbeda dengan tingkat kesalahan 5%.