Pengaruh Fasa Gerak (HCl-Metanol) Terhadap Pola Pemisahan Ni(II) dan Co(II) secara Kromatografi Penukar Kation Menggunakan Fasa Diam Zeolit Teraktivasi

Main Author: RatihPurnaningtyas
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151855/1/050802177.pdf
http://repository.ub.ac.id/151855/
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh fasa gerak (HCl–Metanol) terhadap pola pemisahan Ni(II) dan Co(II) secara kromatografi penukar kation menggunakan fasa diam zeolit teraktivasi. Zeolit alam yang digunakan berasal dari Turen Malang yang diaktivasi menggunakan HCl 0,5 M. Sampel Ni(II) dan Co(II) dalam bentuk kompleks klorida dengan HCl. Kompleks Co(II) sebagai kompleks CoCl 3 - yang mempunyai muatan negatif tidak dapat dipertukarkan dengan gugus aktif H+ pada zeolit. Spesies Ni(II) terdiri dari spesies kompleks NiCl4 2-, NiCl2, NiCl+ dan Ni2+. Spesies Ni(II) ang mempunyai muatan positif dapat dipertukarkan dengan gugus aktif H+ pada zeolit, sedangkan spesies Ni(II) yang mempunyai muatan negatif akan keluar dari kolom pada awal pengelusian. Fasa gerak yang dipelajari meliputi akuades, HCL 0,1M, HCl 0,5M, HCl 0,1M-metanol (6:4) dan (4:6), dan HCl 0,5M-metanol (6:4) dan (4:6). Kadar Ni(II) dan Co(II) dalam eluat ditentukan secara spektrofotometri sinar tampak. Kadar Ni(II) ditentukan dengan penambahan pereaksi dimetilglioksim (DMG). Kadar Co(II) ditentukan dengan pereaksi garam nitroso-R. Hasil penelitian menunjukkan eluen yang menghasilkan pola pemisahan Ni(II) dan Co(II) terbaik adalah digunakan eluen HCL 0,1 M : metanol dengan perbandingan (4 : 6).