Uji antagonis dan efektivitas Pseudomonas fluorescens yang ditambahkan dalam kompos untuk mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman pisang Cavendish

Main Author: AbdulKhaqim
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151697/1/050702927.pdf
http://repository.ub.ac.id/151697/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Pseudomonas fluorescens dalam menghambat pertumbuhan Ralstonia solanacearum; menguji viabilitas dan efektifitasnya apabila ditambahkan dalam kompos untuk mencegah penyakit layu bakteri pada tanaman pisang Cavendish. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap yang meliputi uji antagonis in vitro, uji viabilitas dan uji efektivitas in vivo. Uji antagonis in vitro dilakukan dengan metode disc-diffussion agar, viabilitas bakteri antagonis diketahui dengan menumbuhkan P. fluorescens pada media ekstrak kompos dan Nutrient Broth. Efektifitas bakteri antagonis diuji secara in vivo dengan menambahkan inokulum R. solanacearum pada media tanaman pisang yang terdiri dari empat perlakuan: (I) media tanam ditambah kompos biasa dan diinokulasi R. solanacearum; (II) media tanam ditambah kompos antagonis dan diinokulasi R. solanacearum; (III) media tanam ditambah kompos antagonis tanpa diinokulasi R. solanacearum; (IV) media tanam ditambah kompos biasa tanpa diinokulasi R. solanacearum disebut sebagai kontrol. Hasil uji antagonis menunjukkan P. fluorescens mampu menghambat pertumbuhan R. solanacearum, ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat. Persentase penghambatan P. fluorescens terhadap R. solanacearum berkisar 17,16% sampai 25,38%. P. fluorescens mampu tumbuh dalam media ekstrak kompos (EK), tetapi viabilitasnya lebih rendah daripada dalam media Nutrient Broth (NB). Hasil uji in vivo menunjukkan penambahan P. fluorescens dalam kompos belum efektif untuk mengatasi penyakit layu bakteri pada tanaman pisang. Hal ini diduga disebabkan oleh daya antagonisme P. fluorescens yang kecil, selang waktu inokulasi antara bakteri antagonis dan patogen yang singkat dan jumlah inokulum yang ditambahkan pada media tanam belum optimal serta faktor lingkungan meliputi cahaya dan sirkulasi udara yang kurang baik.