Penentuan minimal spanning tree dengan menggunakan algoritma kruskal dan algoritma Prim studi kasus: Konfigurasi Sentral Telepon MEA Malang

Main Author: NurulIsnaniyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151601/1/050701806.pdf
http://repository.ub.ac.id/151601/
Daftar Isi:
  • Minimal spanning tree dari graf G adalah suatu subgraf dari G dengan jumlah bobot terkecil diantara subgraf-subgraf dari G yang terhubung. Penentuan minimal spanning tree dapat dilakukan menggunakan algoritma kruskal dan algoritma prim. Dalam tugas akhir ini dilakukan penerapan Algoritma Kruskal dan Algoritma Prim pada konfigurasi jaringan MEA (Multi Exchange Area) Malang. Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya bobot minimal spanning tree (probabilitas terkecil hilangnya panggilan akibat kanal yang penuh antar sentral) adalah 0,666. Algoritma Prim lebih efisien dibandingkan Algoritma Kruskal karena tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk mendapatkan minimal spanning tree dari suatu graf dan dapat memperhitungkan semua bobot dari setiap garis berdasarkan adjacent titik yang dievaluasi. Sedangkan Algoritma Kruskal lebih sulit dalam implementasinya karena iterasi yang dilakukan terlalu panjang dan diperlukan adanya pemeriksaan kondisi siklik. Kata kunci : Algoritma Kruskal, Algoritma Prim, Minimal spanning tree.