Pengolahan Air Lindi Pada Tpa Supit Urang Menggunakan Cascade Aerator
Main Author: | Sihombing, Wilda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151537/1/Wilda_Sihombing_135100900111028_Poster_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/151537/2/Wilda_Sihombing_135100900111028_Jurnal_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/151537/2/Wilda_Sihombing_135100900111028_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/151537/ |
Daftar Isi:
- Meningkatnya pertambahan penduduk di Indonesia, seiring dengan jumlah sampah yang dihasilkan akan semakin meningkat. Kota Malang merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Jawa Timur dengan populasi penduduk yang cukup tinggi, hal ini diakibatkan oleh tingginya laju perpindahan penduduk khususnya di kalangan mahasiswa pendatang. Pada saat ini Kota Malang hanya memiliki satu tempat pembuangan akhir sampah yaitu TPA Supit Urang yang berada di Kelurahan Mulyorejo, Kota Malang. Bentuk penanganan yang dilakukan di TPA ini dilakukan dengan menggunakan sistem landfill yang menghasilkan air lindi yakni cairan yang keluar dari tumpukan sampah, dan ini salah satu bentuk pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh timbunan sampah. Sampah yang tertimbun di lokasi TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) mengandung zat organik, jika hujan turun akan menghasilkan air lindi dengan kandungan mineral dan zat organik tinggi, bila kondisi aliran air lindi dibiarkan mengalir ke permukaan tanah dapat menimbulkan efek negatif bagi lingkungan sekitarnya termasuk bagi manusia. Air lindi yang mengandung bahan organik tinggi pada umumnya mudah diurai (biodegradable) oleh mikroba dengan cara penanganan aerobik. Salah satu teknologi penanganan aerobik tepat guna yang mudah diaplikasikan adalah penggunaan cascade aerator yaitu air dilewatkan pada susunan penampang bertingkat secara gravitasi. Metode cascade aerator ini mampu menaikkan oksigen 60-80% dari jumlah oksigen yang tertinggi pada air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan perlakuan pemberian waktu tinggal hidrolis 3 jam, 6 jam, 9 jam, dan 12 jam pada cascade aerator. Hasil penelitian yang dianalisa menggunakan uji statistik dengan taraf (α = 0,05) dan viii regresi linier yakni perlakuan 12 jam paling efisien dalam penurunan parameter Total Suspended Solid sebesar 82,877%, Biologycal Oxygen Demand sebesar 74,252%, dan kekeruhan sebesar 71,730%.