Pengaruh Mode Operasi Pada Pemanenan Mikroalga (Isochrysis Galbana) Menggunakan Membran Ultrafiltrasi
Main Author: | Nugroho, Donny |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151536/1/Abstrak.pdf http://repository.ub.ac.id/151536/1/Jurnal.pdf http://repository.ub.ac.id/151536/2/Skripsi_Donny_Nugroho_-_125100600111016.pdf http://repository.ub.ac.id/151536/ |
Daftar Isi:
- Mikroalga merupakan organisme eukariotik yang umumnya dapat melakukan proses fotosintesis. Beberapa komponen yang terdapat dalam mikroalga antara lain protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat, dan pigmen. Kandungan lemak atau lipid yang terdapat dalam biomassa mikroalga kering dengan spesies tertentu dapat mencapai 50% dari berat keseluruhan biomassa mikroalga, sehingga sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku energi (biofuel) salah satunya adalah biodiesel. Pemanenan mikroalga merupakan salah satu bagian penting dalam proses menghasilkan biomassa mikroalga dalam jumlah yang tinggi. Teknik yang banyak digunakan untuk pemanenan mikroalga adalah flokulasi, filtrasi, dan sentrifugasi. Teknologi membran ultrafiltrasi merupakan salah satu jenis pemanenan mikroalga yang menggunakan teknik filtrasi dan mudah untuk dilakukan serta efisien. Pada penelitian ini, mikroalga yang digunakan adalah Isochrysis galbana yang berumur lima hari dan berasal dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo. Mikroalga tersebut dipanen menggunakan membran UF berbahan Polisulfon (PS) dengan metode insideout dan sistem aliran cross flow. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh mode operasi berupa penerapan pencucian aliran balik (backwash) dan non-backwash terhadap kinerja membran ultrafiltrasi dan analisis fisiko-kimia pada biomassa setelah melalui proses pemanenan. Proses backwash dilakukan setiap 10 menit dengan durasi 10 detik selama proses pemanenan. Tekanan operasi yang digunakan yaitu sebesar 1 bar, 1,5 bar, dan 2 bar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan backwash mampu meningkatkan kinerja membran. Namun, adanya tekanan operasi yang besar dari perlakuan backwash menyebabkan mikroalga mengalami kerusakan sehingga mempengaruhi berat kering biomassa, kandungan lemak, dan yield pemanenan. Kandungan lemak biomassa hasil pemanenan yaitu sebesar 0,59%. Kemudian perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah pemanenan dengan variasi tekanan 2 bar dan perlakuan non-backwash dengan waktu pemanenan selama 103 menit, persentase recovery sebesar 68,07%, berat kering biomassa sebesar 9 gram, dan yield pemanenan sebesar 0,3%.