Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Perendaman Aktivator H3po4 Pada Arang Aktif Bambu Apus (Gigantolochloa Apus) Terhadap Penurunan Kualitas Limbah Cair Laundry
| Main Author: | Ilyasa, RullyLaksmana |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151516/1/Jurnal_Rully_Laksmana_Ilyasa_%28115100201111011%29.pdf http://repository.ub.ac.id/151516/2/Rully_Laksmana_Ilyasa_%28115100201111011%29.pdf http://repository.ub.ac.id/151516/ |
Daftar Isi:
- Laundry adalah salah satu kegiatan rumah tangga yang menggunakan deterjen sebagai bahan pembantu untuk membersihkan pakaian ataupun alat rumah tangga lainnya. Dengan tingginya tingkat pertumbuhan populasi, kehadiran jasa laundry ini dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi sektor perekonomian masyarakat setempat. Namun disatu sisi, tidak adanya pengolahan limbah cair laundry turut menimbulkan dampak tersendiri terkait masalah pencemaran lingkungan. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menggunakan arang aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai iodine arang aktif dari bambu apus dan pengaruhnya terhadap pH dan kadar COD terhadap limbah air laundry. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Percobaan dengan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari dua faktor, yakni pada faktor pertama konsentrasi aktivator H3PO4 (A) dengan 3 level yaitu 7 %, 9 %, dan 11%. Sedangkan faktor kedua yaitu waktu perendaman (K) yang terdiri dari 7 jam, 14 jam dan 21 jam. Kemudian arang aktif hasil kombinasi perlakuan dicampur dengan limbah cair laundry, masing-masing 10 gram dan 150 ml. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk nilai Iodine tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 11 % dan perendaman selama 21 jam, dengan nilai Iodine sebesar 638,50 ppm. Sedangkan penurunan COD tertinggi sebesar 215 ppm atau persen removalnya sebesar 31,75 % dengan pH rata-rata 6,43. Uji SEM yang dilakukan menunjukkan adanya perluasan dan penambahan pori pada arang sesudah aktivasi.