Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha Keripik Kentang Dengan Menggunakan Analisis Swot, Qspm Dan Model Maut (Studi Kasus Di Ukm Agronas Gizi Food-Batu)
Main Author: | Aini, ZennyNurul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151515/1/A5_RINGKASAN-DAFTAR_LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/151515/1/A5_COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/151515/1/A5_LAPORAN.pdf http://repository.ub.ac.id/151515/2/JURNAL.pdf http://repository.ub.ac.id/151515/2/LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf http://repository.ub.ac.id/151515/3/LEMBAR_PENGESAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/151515/ |
Daftar Isi:
- Batu merupakan kota di Jawa Timur yang menjadi sentra produksi kentang. Jumlah kentang yang melimpah banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai bahan baku pembuatan keripik kentang. Agronas Gizi Food merupakan salah satu UKM di Batu yang memproduksi keripik kentang. Proses produksi keripik kentang di UKM ini masih menggunakan peralatan manual sehingga menyebabkan pihak UKM sulit memenuhi permintaan yang ada. Oleh sebab itu, diperlukan perencanaan strategi pengembangan yang tepat supaya UKM Agronas Gizi Food dapat mengoptimalkan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan alternatif strategi pengembangan usaha keripik kentang di UKM Agronas Gizi Food dengan analisis SWOT, QSPM dan model MAUT. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan yang didasarkan pada faktor internal dan eksternal perusahaan. QSPM dan model MAUT keduanya digunakan untuk memprioritaskan alternatif strategi yang telah dibuat. Prioritas alternatif strategi menggunakan QSPM didasarkan pada skor daya tarik terhadap strategi, sedangkan Model MAUT didasarkan pada 4 atribut, yaitu biaya, waktu, infrastruktur, dan pendapat pengusaha. Analisis SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi pengembangan usaha, yaitu perluasan distribusi (ST1), meningkatkan kapasitas produksi (ST2), meningkatkan teknologi alat produksi (ST3), meningkatkan sumber permodalan (ST4), mempertahankan dan memperbaiki kualitas produk (ST5), diversifikasi produk (ST6), meningkatkan kualitas sumber daya perusahaan (ST7), dan meningkatkan promosi (ST8). Hasil analisis QSPM dan Model MAUT menunjukkan bahwa alternatif strategi yang menempati viii prioritas pertama adalah strategi mempertahankan dan memperbaiki kualitas produk (ST5).