Daftar Isi:
  • UKM Melati merupakan salah satu industri kecil di kota Malang yang terletak di daerah Sanan. UKM Melati adalah salah satu UKM keripik tempe di Sanan yang berdiri pada tahun 2000 dan dapat menghasilkan produk hingga 1000 pcs/hari. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM Melati berupa ketidakpastian jumlah dan waktu permintaan, harga bahan baku yang fluktuatif mengakibatkan harga jual produk keripik tempe meningkat, dan proses pembuatan keripik tempe yang tidak bagus dapat mempengaruhi kualitas dari hasil keripik tempe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko, melakukan pengukuran dan penilaian risiko yang terdapat dalam produksi keripik tempe, serta merumuskan usaha untuk meminimalisir risiko dalam produksi keripik tempe. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan AHP (Analytical Hierarchy Process). Analisis data menggunakan metode FMEA dilakukan dengan menghitung tingkat risiko (nilai RPN) pada setiap atribut kuesioner. Analisis FMEA menyebutkan bahwa risiko tertinggi terletak pada bahan baku (harga bahan baku kedelai fluktuatif, ketersediaan pasokan kurang, kualitas kedelai yang tidak bagus), pada proses produksi (hasil keripik tempe yang tidak baik, kebersihan dan ketidaknyamanan lingkungan, kerusakan mesin dan peralatan), dan pada permintaan (permintaan keripik tempe yang fluktuatif, para pesaing, pembatalan pemesanan, retur penjualan, keterlambatan viii pengiriman). Hasil perhitungan nilai risiko tersebut berasal dari penilaian yang dilakukan terhadap responden yang kemudian dilakukan analisis dengan metode AHP dengan cara menyusun hierarki untuk menentukan strategi manajemen yang diharapkan. Analisis AHP dilakukan melalui wawancara pada responden yang memahami risiko proses produksi keripik tempe. Alternatif strategi yang digunakan adalah menjaga kualitas produk, penerapan SOP, menjalin kemitraan dengan koperasi dan pemasok, melakukan perencanaan dan peramalan permintaan, menjalin kemitraan dengan distributor, agen dan riteler, melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku. Strategi tersebut diharapkan dapat mengurangi permasalahan yang terdapat pada proses produksi keripik tempe