Daftar Isi:
  • Penanaman jagung di Indonesia masih banyak yang menggunakan metode konvensional menggunakan sistem tugal. Penanaman dengan model seperti ini membuat produktivitas tanaman jagung di Indonesia tidak dapat meningkat secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pasar, khususnya di Indonesia. Memerlukan tenaga kerja yang banyak dan waktu tanam yang cukup lama dan ini mengurangi efisiensi kerja pada penanaman jagung. Permasalahan seperti ini yang mendasari pembuatan MESIN PENANAM BENIH JAGUNG (Zea Mays L) MENGGUNAKAN SISTEM TUGAL. Mesin penanam benih jagung ini memiliki dimensi 210 cm x 100 cm x 90 cm menggunakan motor bensin GX-160 dengan dua lajur penanaman. Pada pengujian fungsional roda tanam dilakukan dengan tiga variasi grade benih jagung yaitu pada ukuran 5mm, 6mm, dan 7mm. dengan dua perlakuan kecepatan yaitu 1km/jam dan 1,5 km/jam. Pada kecepatan 1km/jam dilakukan dengan daya inverter sebesar 1515 dengan 28,7 Rpm. Sedangkan pada kecepatan 1,5 km/jam dilakukan dengan inverter 2772 dengan 43,0 Rpm. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan hopper dapat menyalurkan benih tanpa tersisa dengan kapasitas 1kg tiap hopper, penjatah benih dapat menjatah 1-2 benih perlubang tanam, dan mulut tanam dapat membuka dan menutup dengan baik pada konveyor yang berjalan.