Daftar Isi:
  • Populasi penduduk telah meningkat, menyebabkan konsumsi air juga meningkat. Hal ini membuat produksi air limbah domestik juga meningkat dan memerlukan upaya pengolahan. Pengolahan ini penting untuk mencegah terjadinya pencemaran atau gangguan kesehatan. Namun karena ketersediaan lahan kecil, terciptalah teknologi pengolahan skala rumah tangga dan salah satunya yaitu pengolahan air limbah dometik berbasis biofilm mikroalga skala rumah tangga. Teknologi pengolahan baru ini memerlukan pengembangan, salah satu caranya dengan menambahkan nutrisi pada mikroorganisme yang menghilangkan polutan. Jika tingkat kenyamanan mikroorganisme meningkat dan kinerja pengolahan dapat ditingkatkan juga. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan 2 perlakuan yaitu dengan dan tanpa penambahan NPK yang masing-masing dilakukan dalam 3 ulangan. Sampling dilakukan pada waktu pengolahan 0 jam, 12 jam dan 24 jam untuk mengetahui pH, TSS, COD dan fosfat. Penelitian menggunakan reaktor kaca (kolom sedimentasi, biofilm, mikroalga, penyaringan, storage) dan rumah mikroalga. Rata-rata % removal TSS dan COD pada pengolahan tanpa penambahan NPK, berturut-turut yaitu 68,36%, 60,82% dan fosfat mengalami kenaikan. Sedangkan rata-rata % removal TSS, COD dan fosfat pada pengolahan dengan penambahan NPK berturut-turut yaitu 64,73%, 47,24% dan 34,94%. Setelah air limbah domestik diolah, kualitas air limbah dibandingkan dengan baku mutu air kelas III dan dihasilkan bahwa air limbah domestik setelah diolah sesuai dengan baku mutu air kelas III.