Pengaruh Diameter Lilitan Selang Dan Debit Aliran Proses Penyinaran Ultraviolet (Uv)-C Terhadap Total Mikroba Nira Tebu (Saccharum Officinarum L.)
Main Author: | Prasetyo, RistuAdi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151477/1/jurnal.pdf http://repository.ub.ac.id/151477/2/Poster_Ristu.pdf http://repository.ub.ac.id/151477/3/Skripsi_Ristu_A5.pdf http://repository.ub.ac.id/151477/ |
Daftar Isi:
- Nira adalah cairan manis yang yang dihasilkan dari batang tanaman sorgum atau getah tandan bunga aren, kelapa, siwalan dan salah satunya batang tanaman tebu. Nira hasil dari batang tanaman tebu biasanya diolah menjadi gula pasir, gula merah dan sebagai bahan baku industri. Selain diolah menjadi gula, nira perasan batang tanaman tebu juga banyak yang dimanfaatkan sebagai minuman pelepas dahaga. Namun minuman hasil dari batang tebu memiliki kelemahan yaitu daya tahan simpan yang tidak cukup lama dimana hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas mikroorganisme dan enzim, sehingga nira tebu menjadi mudah rusak akibat terfermentasi. Cara untuk menghambat kerusakan nira tebu akibat proses fermentasi pada penelitian ini menggunakan penyinaran ultraviolet (UV)-C 15 watt dengan panjang gelombang 254 nm. Metode pengawetan menggunakan sinar ultraviolet C merupakan metode pengawetan non-thermal yang menggunakan radiasi ultraviolet C untuk membunuh mikroba. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor I adalah diameter lilitan selang yang terdiri dari 3 level (3,5 cm, 4,5 cm dan 5,5 cm). Faktor II adalah debit aliran nira yang terdiri dari 3 level (0,5 cm3 dt-1, 1 viii cm3 dt-1, dan 1,5 cm3 dt-1). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Analysis of Variance (ANOVA) dengan selang kepercayaan 5%. Apabila hasil uji menunjukkan terdapat beda nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan BNT (Beda Nyata Terkecil). Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode kualitatif yaitu metode yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter lilitan selang 3,5 cm dan debit aliran 0,5 cm3 dt-1 proses penyinaran ultraviolet (UV)-C tebu sangat berpengaruh terhadap total mikroba, pH dan hasil organoleptik nira tebu. Efektifitas pemberian sinar ultraviolet dapat dilihat dari lama penyinaran dan besarnya dosis ultraviolet yang diperlukan untuk membunuh mikroba. Rata-rata penyinaran terlama yaitu 302,01 detik, sedangkan dosis terbesar adalah 33310.27 μWs/cm2. Hasil penyinaran terbaik yaitu pada perlakuan diameter lilitan selang 3,5 cm dan debit aliran 0,5 cm3 dt-1 dengan rata-rata total mikroba 1.76 log CFU/ml, penurunan pH rata-rata tiap 2 jam pengamatan yaitu 0,1. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa rata-rata panelis lebih menyukai nira tebu hasil penyinaran UV daripada tanpa penyinaran. Hasil uji organoleptik terbaik yaitu pada perlakuan diameter lilitan selang 3,5 cm dan debit aliran 0,5 cm3 dt-1.