Analisis Kelembagaan Rantai Pasok Keripik Tempe Dengan Metode Interpretive Structural Modelling (ISM) (Studi Kasus UKM Keripik Tempe Purnama, Kota Malang) .

Main Author: Mahaprabu, SriKrishnaChaitanya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151457/
Daftar Isi:
  • Malang merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur dengan perkembangan UKM yang cukup baik. UKM di Kota Malang menjadi bagian yang tidak lepas dari aktivitas perekonomian masyarakat karena industri memberi kontribusi perekonomian sebesar 36,85% dari keseluruhan industri. Sentra industri yang telah dikenal diantaranya adalah keripik tempe. Salah satu UKM keripik tempe yang masih eksis adalah UKM Keripik tempe Purnama. Permasalahan yang dihadapi UKM Keripik Tempe Purnama antara lain kebutuhan tenaga kerja terampil, kurangnya pelatihan dari pemerintah, persaingan dengan produk UKM sejenis, dan suplai tempe yang belum fluktuatif karena belum terjamin kuantitas dan kualitasnya. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengelolaan struktur kelembagaan rantai pasok. Salah satu pendekatan pada analisis kelembagaan rantai pasok adalah metode Interpretive Structural Modelling (ISM). ISM menganalisis elemen-elemen sistem dan memecahkannya dalam bentuk grafik berdasarkan hubungan antar elemen dan tingkat hierarki sehingga akan didapat elemen kunci yang berpengaruh kuat pada kelembagaan rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur kelembagaan rantai pasok keripik tempe UKM Keripik Tempe Purnama dan menentukan hubungan keterkaitan subelemen yang terlibat dari elemen yang ada pada kelembagaan rantai pasok. Dalam penelitian ini terdapat 4 elemen yang diteliti yaitu, kendala program, kebutuhan program, tujuan program, dan lembaga yang terlibat, dimana dari masingmasing elemen tersebut terdapat beberapa sub-elemen. Penelitian ini melibatkan responden pakar yang terdiri dari 1 viii orang pihak akademisi, 1 orang praktisi dari pihak UKM Keripik Tempe Purnama, 2 orang pihak instansi bagian industri makanan dan minuman Dinas Perindustrian Kota Malang, dan 1 orang pihak instansi bagian UKM Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang. Hasil analisis ISM didapatkan bahwa, kelembagaan rantai pasok keripik tempe terdiri dari pemasok tempe, UKM Keripik Tempe Purnama, retailer, dan pemerintah. Kendala utama dalam sistem terdiri dari 5 level dengan sumber modal untuk produksi yang masih kurang dan sulit didapat sebagai elemen kunci serta terletak pada sektor Independent. Semua sub-elemen kebutuhan menjadi sub-elemen kunci yang terletak pada sektor Linkage sehingga saling mempengaruhi satu sama lain. Tujuan yang diharapkan tercapai paling utama adalah kualitas dan kuantitas tempe terjamin, sebagai subelemen kunci pada sektor Independent, dimana tujuan lain tercapai ketika tujuan utama terpenuhi. Pemerintah sebagai elemen kunci pada sektor Independent memiliki pengaruh kuat terhadap pemasok tempe, UKM keripik tempe, dan retailer.