Analisis Dan Mitigasi Risiko Proses Produksi Teh Hitam Menggunakan Metode Fuzzy Failure Mode And Effect Analysis Dan Fuzzy Analytic Hierarchy Process
Daftar Isi:
- PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) Kebun Wonosari merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi teh hitam. Terkait dengan kegiatan produksinya, teridentifikasi ada 9 risiko yang menghambat efisiensi dan efektifitas proses produksi. Adapun 9 risiko tersebut antara lain risiko pucuk teh terlipat, sobek atau memar, risiko pucuk teh mengandung kontaminan fisik, risiko kemacetan atau kerusakan mesin monorail saat teh proses penerimaan pucuk, risiko kelembapan udara tidak mencapai (90%) pada proses penggilingan dan fermentasi, risiko kemacetan atau kerusakan mesin rotorvane dan roll CTC saat proses penggilingan pucuk teh, risiko teh mengandung kontaminasi besi pada proses produksi, risiko suhu mesin vibro fluid bed dryer (VFBD) tidak memenuhi standar pada proses pengeringan, risiko teh tercecer dan jatuh ke lantai pada proses produksi, risiko kemasan teh menggelembung pada proses pengemasan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan prioritas risiko dan menentukan strategi mitigasi risiko yang tepat untuk mengendalikan risiko proses produksi teh hitam di PTPN XII Kebun Wonosari. Metode pengukuran dan analisis yang digunakan adalah Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (fuzzy FMEA) serta metode pembobotan strategi mitigasi menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process (fuzzy AHP). Penelitian ini menggunakan 3 orang informan yang berasal dari internal perusahaan yaitu asisten teknik pengolahan, mandor besar dan koordinator produksi. Informan berperan sebagai sumber data primer dan membantu melakukan pengukuran risiko serta pembobotan strategi alternatif. ii Penelitian ini menggunakan analisis risiko fuzzy FMEA yang memiliki bobot informan yang sama dan bobot yang berbeda. Hasil perhitungan menggunakan metode FMEA, fuzzy FMEA bobot sama dan fuzzy FMEA dengan bobot berbeda menunjukan bahwa pada proses produksi didapatkan risiko tertinggi adalah kemacetan atau kerusakan mesin rotorvane dan roll CTC saat proses penggilingan pucuk teh dengan Fuzzy Risk Priority Number (FRPN) sebesar 5.509. Risiko terendah adalah risiko kelembapan udara tidak tercapai (90%) pada proses penggilingan dan fermentasi. Strategi mitigasi dilakukan pada risiko kritis proses produksi. Risiko kritis pada penelitian ini diperoleh dari nilai FRPN yang berada diatas FRPN rata-rata. Rata-rata geometrik adalah teknik yang digunakan dalam perhitungan rata-rata FRPN. Terdapat 5 risiko yang memiliki nilai FRPN diatas rata-rata. Strategi mitigasi akan disusun sebagai saran perbaikan pada 5 risiko tersebut. Alternatif strategi disusun dengan melakukan diskusi dengan informan agar didapatkan strategi yang sesuai. Alternatif strategi untuk 5 risiko di PTPN XII Kebun Wonosari disusun dengan melihat faktor mesin, material dan manusia. Alternatif strategi faktor mesin yang memiliki bobot tertinggi adalah melakukan inspeksi dan pengontrolan pada seluruh komponen mesin. Alternatif strategi faktor manusia yang memiliki bobot tertinggi adalah melakukan pelatihan dan pengarahan kepada tenaga kerja. Alternatif strategi faktor material yang memiliki bobot tertinggi adalah perbaikan penanganan bahan baku.