Analisis Spasial Kecukupan Ruang Terbuka Hijau Publik Berdasarkan Emisi Karbon Dioksida (Co2) Di Kota Blitar

Main Author: SalmaAN, Tsaniya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151409/1/Tsaniya_Salma_AN_135100901111038_Jurnal_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/151409/2/Skripsi_Tsaniya_Salma_135100901111038.pdf
http://repository.ub.ac.id/151409/
ctrlnum 151409
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/151409/</relation><title>Analisis Spasial Kecukupan Ruang Terbuka Hijau&#xD; Publik Berdasarkan Emisi Karbon Dioksida (Co2) Di&#xD; Kota Blitar</title><creator>SalmaAN, Tsaniya</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Peningkatan jumlah penduduk dapat berdampak pada pengalihfungsian lahan bervegetasi menjadi area terbangun sehingga mengurangi luas Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ruang terbuka hijau pada suatu perkotaan merupakan aspek penting yang berpengaruh terhadap daya serap CO2 yang dihasilkan dari beberapa aktivitas kota seperti konsumsi bahan bakar LPG, transportasi kendaraan bermotor dan respirasi manusia. Pada tahun 2015 luas RTH di Kota Blitar sebesar 17,83% sedangkan luas penggunaan lahan untuk permukiman mencapai 33,64%. Luas wilayah Kota Blitar 32,58 km2 dengan kepadatan penduduk sebesar 4.486 jiwa/km2 maka berpotensi meningkatkan emisi CO2. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan RTH Publik Kota Blitar dalam menyerap beban emisi CO2 yang dihasilkan di wilayah Kota Blitar pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan model spasial. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penentuan besarnya beban emisi CO2 serta daya serap RTH. Metode spasial menggunakan aplikasi software Arcview 3.3 untuk menggambarkan dan membandingkan kecukupan sebaran emisi CO2 dan RTH berdasarkan daya serap CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total beban emisi CO2 yang dihasilkan oleh Kota Blitar mencapai 1.038.427.571,93 kg/th dengan sumber emisi CO2 terbesar dihasilkan oleh kendaraan bermotor (93,08%), respirasi penduduk (4,70%), dan konsumsi LPG (2,22%). Penyumbang total beban emisi CO2 tertinggi adalah Kelurahan Sananwetan (39,65%) diikuti Kecamatan Sukorejo (37,63%) dan Kecamatan Kepanjenkidul (22,73%). RTH Kota Blitar mampu menyerap beban emisi CO2 sebesar 2,22% dari total beban emisi CO2 yang dihasilkan. Daya serap tertinggi terhadap total daya serap dihasilkan oleh RTH jalur hijau (85,81%), RTH hutan kota (8,25%), RTH fungsi tertentu (3,71%) dan taman kota (2,23%) secara berurutan. Total beban emisi CO2 yang tidak terserap sebesar 1.015.245.733,71 kg/th (97,8%). Penelitian ini merekomendasikan untuk menanam dua jenis pohon yang memiliki kemampuan menyerap CO2 tinggi. Skenario I dilakukan penambahan Pohon Trembesi (Samanea saman) sejumlah 35.708 pohon dan skenario II dilakukan penambahan Pohon Pulai (Alstonia scholaris) sejumlah 87.865 pohon.</description><date>2017-04-18</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/151409/1/Tsaniya_Salma_AN_135100901111038_Jurnal_Skripsi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/151409/2/Skripsi_Tsaniya_Salma_135100901111038.pdf</identifier><identifier> SalmaAN, Tsaniya (2017) Analisis Spasial Kecukupan Ruang Terbuka Hijau Publik Berdasarkan Emisi Karbon Dioksida (Co2) Di Kota Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FTP/2017/178/05173510</relation><recordID>151409</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author SalmaAN, Tsaniya
title Analisis Spasial Kecukupan Ruang Terbuka Hijau Publik Berdasarkan Emisi Karbon Dioksida (Co2) Di Kota Blitar
publishDate 2017
isbn 1351009011110
topic 338.1 Agriculture
url http://repository.ub.ac.id/151409/1/Tsaniya_Salma_AN_135100901111038_Jurnal_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/151409/2/Skripsi_Tsaniya_Salma_135100901111038.pdf
http://repository.ub.ac.id/151409/
contents Peningkatan jumlah penduduk dapat berdampak pada pengalihfungsian lahan bervegetasi menjadi area terbangun sehingga mengurangi luas Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ruang terbuka hijau pada suatu perkotaan merupakan aspek penting yang berpengaruh terhadap daya serap CO2 yang dihasilkan dari beberapa aktivitas kota seperti konsumsi bahan bakar LPG, transportasi kendaraan bermotor dan respirasi manusia. Pada tahun 2015 luas RTH di Kota Blitar sebesar 17,83% sedangkan luas penggunaan lahan untuk permukiman mencapai 33,64%. Luas wilayah Kota Blitar 32,58 km2 dengan kepadatan penduduk sebesar 4.486 jiwa/km2 maka berpotensi meningkatkan emisi CO2. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan RTH Publik Kota Blitar dalam menyerap beban emisi CO2 yang dihasilkan di wilayah Kota Blitar pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan model spasial. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penentuan besarnya beban emisi CO2 serta daya serap RTH. Metode spasial menggunakan aplikasi software Arcview 3.3 untuk menggambarkan dan membandingkan kecukupan sebaran emisi CO2 dan RTH berdasarkan daya serap CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total beban emisi CO2 yang dihasilkan oleh Kota Blitar mencapai 1.038.427.571,93 kg/th dengan sumber emisi CO2 terbesar dihasilkan oleh kendaraan bermotor (93,08%), respirasi penduduk (4,70%), dan konsumsi LPG (2,22%). Penyumbang total beban emisi CO2 tertinggi adalah Kelurahan Sananwetan (39,65%) diikuti Kecamatan Sukorejo (37,63%) dan Kecamatan Kepanjenkidul (22,73%). RTH Kota Blitar mampu menyerap beban emisi CO2 sebesar 2,22% dari total beban emisi CO2 yang dihasilkan. Daya serap tertinggi terhadap total daya serap dihasilkan oleh RTH jalur hijau (85,81%), RTH hutan kota (8,25%), RTH fungsi tertentu (3,71%) dan taman kota (2,23%) secara berurutan. Total beban emisi CO2 yang tidak terserap sebesar 1.015.245.733,71 kg/th (97,8%). Penelitian ini merekomendasikan untuk menanam dua jenis pohon yang memiliki kemampuan menyerap CO2 tinggi. Skenario I dilakukan penambahan Pohon Trembesi (Samanea saman) sejumlah 35.708 pohon dan skenario II dilakukan penambahan Pohon Pulai (Alstonia scholaris) sejumlah 87.865 pohon.
id IOS4666.151409
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:52:29Z
last_indexed 2021-10-28T07:38:25Z
recordtype dc
_version_ 1751454573498728448
score 17.538404