Rancang Bangun Sel Elektrolisis Air Laut Dengan Menggunakan Elektroda Model Fin Dan Pwm (Pulse Width Modulation) Sebagai Penghasil Gas Hidrogen Dan Oksigen
Main Author: | Prasetyojati, PrehardiSuryo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151403/1/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/151403/2/jurnal_Prehardi_Suryo_P.pdf http://repository.ub.ac.id/151403/3/RANCANG_BANGUN_SEL_ELEKTROLISIS_AIR_LAUT_DENGAN_MENGGUNAKAN_ELEKTRODA_MODEL_FIN_DAN_PWM.pdf http://repository.ub.ac.id/151403/4/poster_Prehardi_Suryo_P.pdf http://repository.ub.ac.id/151403/ |
Daftar Isi:
- Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia atau sebaliknya. Peristiwa elektrolisis itu sendiri adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik sehingga mengalami perubahan kimia, dari situ terjadi reaksi redoks tak spontan. Elektrolit yang digunakan adalah air laut, air laut merupakan sumber daya alam yang melimpah yang sifatnya dapat diperbaharui. Air laut sama seperti air pada umumnya hanya saja air laut mengandung air murni 96,5% dan 3,5% material lainnya seperti garam, gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Kandungan air murni 96,5% merupakan komponen yang dapat dijadikan hidrogen dan oksigen melalui proses elektrolisis sedangkan kandungan garam 3,5% (NaCl) yang membuat elektrolit menjadi konduktor elektrik. Dalam penelitian rancang bangun alat elektrolisis air laut yang dikombinasikan dengan teknologi PWM (pulse width modulation), untuk pengkontrolan energi saat proses elektrolisis, dengan variasi tegangan 20%, 30%, 45%, 60%, dan 67% dari tegangan total 60 V, dan menggunakan elektroda tembaga (Cu), dan seng (Zn) dengan bentuk fin yang berjumlah tujuh (7) elektroda yang disusun. Data diambil secara diskriptif dimana selama 40 menit, 35 menit, dan 25 menit didapat data suhu elektrolit (0C), tekanan gas (kPa), tegangan (V) dan arus (A), sehingga dapat mengetahui kinerja alat dan volume gas hidrogen dan oksigen. Dalam penelitian rancang bangun ini didapat kesimpulan kinerja alat, alat bekerja dengan baik di variasi tegangan 45% dari pemberian tegangan awal 27 V, dimana untuk pemberian energi tidak terjadi penurunan drastis pada tegangan dan untuk arus konstan naik selama penelitian, fungsi separator sebagai pemisah bekerja dengan baik di suhu 500C–600C. Untuk volume gas selama penelitian didapat volume gas yang terbanyak pada variasi tegangan 67% dari pemberian tegangan awal 40 V dengan total volume gas hidrogen 0,131 L dan oksigen 0,061 L. Dimana semakin besar tengangan listrik yang diberikan semakin banyak gas yang dihasilkan.