Daftar Isi:
  • Kulit pisang merupakan salah satu limbah pertanian yang belum digunakan secara maksimal. Kulit pisang kepok (Musa acuminate a Balbisiana Colla) mengandung protein kasar 3,63%, lemak kasar 2,52%, serat kasar 18,71%, kalsium 7,18%, fosfor 2,06%. Kulit pisang mengandung protein kasar 10,09%, serat kasar 18,01%, lemak 5,17%, kalsium 0,36% dan fosfor 0,10% dan gross energy 3727 kkal/kg. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dimana 2 faktor dengan 3 kali pengulangan,faktor I yaitu variasi penambahan EM4 (50 ml, 100 ml, 150 ml, dan 200 ml per 2 kg kulit pisang kepok ) dan faktor II Lama fermentasi selama 7 hari, 10 hari, 14 hari. Dengan parameter yang di ujikan adalah pH, C/N rasio, Kadar N kadar K dan kadar C-organik. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan optimum pada pupuk organik cair kulit pisang kepok adalah perlakuan dengan pemberian EM4 100 ml dan lama waktu fermentasi 14 hari yaitu C-Organik 3.34%, N 0.20%, P 0.00461%, K 0.57%, C/N rasio 20 dan pH 6.3. Sedangkan pemberian pupuk paling optimum untuk hasil tanaman sawi paling terbaik atau optimum yaitu pemberian EM4 100 ml dan lama waktu fermentasi 10 hari yaitu rata-rata tinggi tanaman 24.6 cm, Jumlah daun 10 helai, luas daun 80.6 cm2 dan berat akhir 46 gram. Tetapi perlakuan paling optimum yang diberikan pada tanaman sawi yaitu pemberian pupuk EM4 100 ml dan lama waktu fermentasi 10 hari masih dibawah hasil tanaman yang dihasilkan kontrol (pupuk organik yang sudah beredar di pasaran yaitu pupuk merek premium).