Daftar Isi:
  • Ampas tebu merupakan limbah pertanian yang mengandung lignoselulosa. Lignoselulosa ampas tebu umumnya tersusun atas selulosa (32-44%), hemiselulosa (27-32%), dan lignin (19-24%). Pembuatan etanol dari bahan berlignoselulosa melalui tahap degradasi dan fermentasi. Degradasi lignoselulosa dilakukan dengan pretreatment secara biologi menggunakan Serpula lacrymans , yang bertujuan untuk menguraikan atau mendegradasi matriks lignoselulosa, dan mengkonversi selulosa dan hemiselulosa menjadi gula sederhana. Hidrolisat ampas tebu dilanjutkan ke proses fermentasi bioetanol dengan menggunakan Zymomonas mobilis. Kadar etanol yang dihasilkan dari fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu penambahan nutrisi dan lama fermentasi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui optimasi penambahan urea dan lama fermentasi menggunakan Z. mobilis agar diperoleh kadar etanol yang optimal pada hirolisat ampas tebu hasil degradasi jamur. Metode yang digunakan adalah Response Surface Method (RSM). Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua faktor, yaitu konsentrasi urea dan lama fermentasi. Kondisi level optimasi untuk faktor urea adalah nilai batas bawah 0,2% (v/v) dan batas atas 0,4 % (v/v). Kondisi level optimasi untuk faktor lama fermentasi adalah nilai batas bawah 24 jam dan batas atas 72 jam. Hasil fermentasi yang digunakan sebagai respon dari perlakuan penambahan urea dan lama fermentasi, yaitu kadar etanol, dan yield etanol.