Pengaruh Konsentrasi FeCl3 dan Lama Inkubasi Terhadap Hasil Degradasi Lignoselulosa Ampas Tebu (Bagasse) dengan Menggunakan Jamur Serpula lacrymans
Daftar Isi:
- Ampas tebu (bagasse) merupakan limbah agroindustri yang ketersediaannya melimpah dan mengandung lignoselulosa, yang tidak hanya berpotensi diubah menjadi energi (bioenergi) namun juga diubah menjadi bahan kimia khusus (biochemical). Proses awal yang harus dilakukan adalah degradasi lignoselulosa atau pretreatment yang berpengaruh pada penurunan atau peningkatan kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin. Pretreatment biologi dengan menggunakan jamur pelapuk coklat Serpula lacrymans dipilih karena memiliki kelebihan pada proses degradasi tidak hanya mendepolimerisasi lignin namun dapat merepolimerisasinya, sehingga masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan biochemical. Hydroxyl radical (*OH) yang diperoleh dari reaksi Fenton (Fe2+ + H2O2 Fe3+ + *OH + OH-) pada sistem degradasi lignoselulosa oleh jamur pelapuk coklat, berperan untuk degradasi lignoselulosa. Keberlangsungan reaksi Fenton tergantung pada sistem regenerasi hydrogen peroksida (H2O2) dan mekanisme reduksi Fe3+ kembali ke Fe2+. Sumber Fe3+ didapatkan dari bahan secara terbatas, sehingga dilakukan penambahan Fe3+ untuk meningkatkan hasil degradasi lignoselulosa. Inkubasi selama 35 hari dapat menunjukkan pola hasil degradasi lignoselulosa dengan menggunakan jamur Serpula lacrymans. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan Fe3+ dan lama inkubasi terhadap hasil degradasi lignoselulosa pada proses pretreatment ampas tebu (bagasse) dengan menggunakan jamur Serpula lacrymans. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Faktorial dengan factor konsentrasi FeCl3 (0, 10, 20, 30, 40 dan viii 50 μM) dan lama inkubasi (0, 7, 14, 21, 28 dan 35 hari). Hasil proses pretreatement yang telah diberi perlakuan penambahan FeCl3 dan lama inkubasi dilihat dari nilai pH, Total Soluble Phenol (TSP), Total Gula Reduksi (TGR) dan susut berat. Hasil analisis data ragam MANOVA menunjukkan tidak terjadi interaksi antara penambahan FeCl3 dan lama inkubasi berdasarkan nilai pH, TSP, TGR dan susut berat. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan penambahan FeCl3 dan lama inkubasi terhadap nilai TSP, TGR, pH dan susut berat. Hasil degradasi terbaik berdasarkan persentase peningkatan nilai TSP tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan penambahan FeCl3 0 μM dan lama inkubasi 21 hari, dengan nilai TSP sebesar 0,270 mg/gr bahan atau meningkat sebesar 176,37%. Nilai TGR pada kombinasi perlakuan tersebut sebesar 86,756 mg/gr bahan atau meningkat sebesar 56,05%. Nilai pH pada kombinasi perlakuan tersebut sebesar 4,5 atau menurun sebesar 32,16%. Nilai susut berat pada kombinasi tersebut sebesar 17,955%.