Daftar Isi:
  • Keberhasilan suatu perusahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM) ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di UKM tersebut. Pengelolaan SDM harus diperhatikan karena kualitas SDM akan mempengaruhi kinerja karyawan yang ada di UKM tersebut. Penilaian kinerja yang dilakukan di UKM Arjuna 999 Kota Batu belum optimal karena penilaian kinerja dilakukan hanya berdasarkan pada rekaman kamera CCTV dan belum dilakukan pembobotan terhadap kompetensi karyawan sehingga tingkat kepentingan kompetensinya belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bobot kriteria kompetensi yang digunakan dalam penilaian karyawan dan mengetahui peringkat karyawan berdasarkan kinerjanya pada bagian produksi dan pemasaran. Pembobotan kompetensi dan penilaian kinerja karyawan dilakukan di UKM Arjuna 999 Kota Batu pada bulan Mei 2016 - Desember 2016. Penilaian dilakukan terhadap karyawan bagian produksi sebanyak 9 orang dan karyawan bagian pemasaran sebanyak 8 orang. Nilai bobot kriteria kompetensi karyawan diketahui dengan menggunakan metode Analytical Network Process (ANP), sedangkan penilaian karyawan dilakukan dengan menggunakan Rating Scale. Kompetensi karyawan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepribadian dan penampilan, keterampilan teknis, keterampilan manajerial, dan hubungan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi yang memiliki nilai tertinggi adalah keterampilan manajerial, nilai tertinggi dari kompetensi keterampilan manajerial adalah pengalaman. Nilai terendah dari keseluruhan kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penampilan. Berdasarkan penilaian dengan menggunakan Rating Scale yang dinilai oleh pemilik UKM, manajer produksi, dan manajer pemasaran diketahui bahwa pada bagian produksi terdapat 3 karyawan yang memiliki kinerja tinggi (B) yaitu Karyawan EY, Karyawan SN dan Karyawan TS sedangkan 6 karyawan lain memiliki kinerja sesuai dengan standar (C). Pada bagian pemasaran terdapat 3 karyawan yang memiliki kinerja tinggi (B) yaitu Karyawan IW, Karyawan SL dan Karyawan FD sedangkan 5 karyawan lain memiliki kinerja sesuai dengan standar (C). Tidak adanya karyawan yang memiliki kinerja sangat tinggi disebabkan karena karyawan belum termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. UKM dapat memberikan penghargaan atau reward bagi karyawan yang memiliki kinerja tinggi sehingga karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.