Karakterisasi Silika Abu Ampas Tebu Dari Hasil Pemurnian Dengan Metode Leaching Asam
Daftar Isi:
- Industri gula di Indonesia merupakan industri yang besar melihat banyaknya jumlah pabrik gula yang beroperasi di Indonesia. Tebu merupakan sumber utama pembuatan gula. Selama proses produksi gula dihasilkan berbagai macam limbah meliputi molase dan ampas tebu. Ampas tebu umumnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, bahan baku pembuatan pupuk, pulp, particle board, dan untuk bahan bakar boiler. Ampas tebu memiliki kandungan silika yang cukup tinggi yaitu sebesar 68,42 % sehingga berpotensi untuk diolah menjadi silika murni. Potensi lainnya adalah memanfaatkan kandungan silikon pada silika murni yang dapat menambah fungsi dari ampas tebu salah satunya sebagai bahan campuran dalam pembuatan semen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses isolasi silika dari abu ampas tebu dengan menggunakan metode leaching asam, mengetahui karakteristik silika yang dihasilkan serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi silika yang dihasilkan. Abu ampas tebu yang digunakan berasal dari PG Krebet Bululawang dan dibakar dengan suhu 650oC agar abu yang dihasilakan dapat lebih sempurna. Metode leaching yang digunakan adalah menggunakan jenis asam yaitu HCl, H2SO4, CH3COOH, dan HF. Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian pemurnian silika dari tanaman tebu sebelumnya adalah penggunaan variasi asam dan penambahan metode reduksi yang digunakan. Proses reduksi yang dilakukan menggunakan magnesium dengan suhu 800oC selama 4 jam. Apabila dibandingkan dengan jenis reduksi lainnya, metode reduksi magnesiotermik tidak membutuhkan suhu yang terlalu tinggi atau diatas 1000OC. Karakterisasi yang diperoleh dalam penelitian ini diketahui melalui tiga uji yaitu XRD, XRF, dan SEM. ix Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karakteristik silika meliputi warna abu, konsentrasi silika,bentuk dan morfologi. Abu yang terbentuk seperti serbuk atau powder dengan warna abu-abu pada suhu 650OC selama 3 jam. Silika yang dihasilkan bersifat amorf ditandai dengan pola difraksi yang menunjukkan bukit (hump) pada 2 Theta sekitar 22o yaitu 21.9459o . Silika pada abu ampas tebu yang diujikan memiliki ukuran sebesar 38,79669 nm sehingga termasuk dalam nanokristalin. Konsentrasi Si sebesar 72,4% serta terbentuk pori pada permukaannya namun tidak merata. Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil silika adalah waktu pembakaran, suhu dan jenis asam. Hasil tersebut masih sangat dimungkinkan untuk ditingkatkan dengan memperhatikan lebih banyak faktor. Maka, saran untuk penelitian selanjutnya adalah lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti konsentrasi dan jenis reduksi serta menggunakan variasi perlakuan. Selain itu, menambah pengujian yang dilakukan agar mengetahui karakteristik yang lebih jelas.