Pembuatan Arang Aktif dari Limbah Tongkol Jagung sebagai Adsorben pada Limbah Cair Tahu
Daftar Isi:
- Tahu merupakan makanan yang diolah dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Industri tahu di Indonesia khususnya di kota Kediri telah menjamur. Limbah cair tahu yang di buang ke sungai akan memengaruhi keadaan dari perairan sungai itu yang mengakibatkan sungai akan berwarna keruh yang akan menimbulkan bau yang tidak sedap di kemudian waktu. Limbah tahu sendiri yang dibuang secara langsung mempunyai nilai COD, BOD, dan TSS yang tinggi, seharusnya sebelum dibuang ke sungai harus diolah sedemikian rupa agar aman dibuang ke sungai. Arang aktif dari tongkol jagung diharapkan dapat mengurangi kandungan dari limbah cair tahu sebelum dibuang ke sungai. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah konsentrasi larutan H2SO4 (A) dengan 2 level yaitu 5 M dan 7 M; sedangkan lama perendaman arang aktif dalam limbah cair tahu 4 level yaitu 90 menit, 120 menit, 150 menit, dan 180 menit. Parameter yang diamati adalah COD, BOD, dan TSS. Arang aktif dengan konsentrasi 5 M dan 7 M dapat mengurangi nilai dari BOD, COD, dan TSS dalam limbah cair tahu. Semakin lama waktu perendaman arang aktif dalam limbah cair tahu semakin besar nilai penurunannya. Jika dibandingkan antara arang aktif 5 M dan 7 M terdapat perbedaan tingkat penurunan, arang aktif dengan konsentrasi 7 M lebih besar dalam menurunkan nilai polutan dalam limbah cair tahu. Arang aktif konsentrasi 7 M dapat meghilangkan BOD sebesar 37,97%, COD sebesar 32,83%, dan TSS 27,22%. Semakin tinggi konsentrasi arang aktif dan semakin lama perendaman yang dilakukan maka semakin besar pula polutan dalam limbah cair tahu yang dapat diturunkan oleh arang aktif. Hasil Scanning Electron Microscopy (SEM) diketahui bahwa arang sebelum dan sesudah di aktivasi memiliki besar pori yang berbeda. Arang yang telah di aktivasi memiliki pori yang lebih besar dibandingkan dengan arang sebelum di aktivasi.