Efek Pemberian Ekstrak Buah Delima (Punica Granatum Linn.) dan Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Tekanan Darah Serta Kadar Angiotensin II pada Tikus Wistar Jantan
Main Author: | KalpikaSari, Deine |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151267/1/Skripsi_DeineKalpikaSari_125100101111029.pdf http://repository.ub.ac.id/151267/ |
Daftar Isi:
- Hipertensi atau yang sering disebut dengan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan. Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat setiap tahunnya. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2013 menunjukan bahwa 8,3% penduduk Indonesia menderita hipertensi dan meningkat menjadi 26,5% pada tahun 2013. Seseorang dengan hipertensi memiliki tekanan sistolik dan diastolik 140 mmHg / 90 mmHg atau lebih. Terjadinya dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas RAAS (Renin Angiotensin Aldosteron System) renin yang ada pada pembuluh darahlah yang menyebabkan terbentuknya angiotensin I yang kemudian Enzim ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yang terdapat di dalam paru-paru akan mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Upaya dalam mengobati ataupun mencegah penyakit hipertensi ini sudah banyak, mulai dari menggunakan obat yang berasal dari bahan kimia dan ada pula yang menggunakan bahan alami atau tanaman herbal untuk mencegah atau mengobati penyakit tersebut. Penggunaan obat kimia atau pengobatan farmakologis sering dilakukan masyarakat karena kerja dari obat tersebut yang cepat. Pengobatan dengan bahan kimia memiliki efek samping jika dikonsumsi terus menerus. Pengobatan dengan bahan alami lebih disarankan untuk menghindari efek samping tersebut. Daun sirih merah (Piper crocatum) mengandung komponen aktif antara lain flavonoid, alkaloid, polifenolat, tanin, dan minyak atsiri, sedangkan buah delima (Punica granatum Linn.) mengandung flavonoid, triterpenes, dan phenol. Hal ini menjadikan peluang tanaman tersebut dapat dikembangkan menjadi ekstrak untuk hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan terbaik dalam membuat ekstrak serta efek pemberian ekstrak terhadap penurunan hipertensi dan kadar Angiotensin II pada tikus Wistar jantan model hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian RAK dengan 6 perlakuan formulasi proporsi daun sirih merah : buah delima (1:1, 1:4, 2:1, 2:3, 3:2, 4:1) dan pengujian in vivo menggunakan rancangan tersarang (Nested Design). Data yang diperoleh dianalisa dengan Analisis Varian (ANOVA) dan apabila terjadi perbedaan antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji beda nyata yaitu BNT (Beda Nyata Terkecil) atau DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan selang kepercayaan α=1% dan α=5%. Pada pembuatan proporsi ekstrak didapatkan perbandingan ekstrak dengan perlakuan terbaik yaitu perbandingan 1:4 (sirih merah:buah delima merah). Hal tersebut didapat berdasarkan metode zeleny dengan parameter nilai IC50229,6816 (μg/mL) total fenol 34,795 (mg GAE/g), dan total flavonoid 165,141 (mg quarcetin/g). Hasil pengujian secara in vivo yang telah dilakukan menunjukan pengaruh sangat nyata (α=0,01) terhadap tekanan darah sistolik. Pemberian ekstrak dosis 2 dipilih sebagai perlakuan terbaik karena dengan dosis 327 g/kgBB efektif menurunkan tekanan darah sebesar 32,85% dan kadar Ang-II sebesar 57.739%.