Produksi Hidrolisat Kolagen Dari Sisik Ikan Gabus (Channa Striata) Secara Enzimatis (Kajian Konsentrasi Enzim Papain Dan Lama Ekstraksi)

Main Author: Widagdo, GunawanTri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 1900
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/151262/1/Gunawan_Tri_Widagdo_125100507111017_%28skripsi%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/151262/
Daftar Isi:
  • Pengolahan ikan gabus (Channa striata) menjadi ekstrak albumin meninggalkan limbah berupa kepala, tulang, kulit dan sisik yang masih memiliki kandungan kimia yang dapat dimanfaatkan kembali. Sisik ikan mengandung komponen – komponen penyusun antara lain air 30,0-36,8%, abu 18,7-26,3%, lemak 0,1-1,0%, protein 29,8-40,9%, karbohidrat by differences 2,0-5,7%, kitin 0,4-3,7%, kalsium 5,0-8,6%. Sisik ikan gabus memiliki kandungan protein fibriler berupa kolagen. Produksi hidrolisat kolagen yang dilakukan pada penelitian ini memanfaatkan enzim papain. Enzim papain dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibanding protease dari hewan maupun mikroorganisme antara lain lebih tahan terhadap panas, memiliki kisaran pH yang luas. Peran enzim papain yaitu sebagai pengekstrak atau penghidrolisis kolagen. Ekstraksi secara enzimatis ini memiliki keunggulan diantaranya yaitu hidrolisat kolagen yang dihasilkan cenderung aman untuk dikonsumsi, rendemen yang lebih tinggi, serta minimalnya dampak kerusakan terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi terhadap nilai rendemen dan karakteristik fisikokimia kolagen sisik ikan gabus yang diekstrak secara enzimatis. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan menggunakan 2 faktor yaitu konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi. Faktor konsentrasi enzim papain terdiri atas 3 level (5%, 10% dan 15% b/v), sedangkan untuk faktor lama ekstraksi terdiri atas 2 level (2 jam dan 3 jam). Sehingga diperoleh 6 kombinasi dengan 3 kali ulangan dan diperoleh 18 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi memberikan interaksi terhadap kadar abu dan viskositas hidrolisat kolagen. Tingkat konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi tidak memberikan interaksi terhadap rendemen, kadar protein, kadar air, pH, tingkat kecerahan dan tingkat kekuningan hidrolisat kolagen. Perlakuan terbaik pada penelitian ini yaitu pada hidrolisat kolagen perlakuan K3T1 (konsentrasi enzim papain 15% dan lama ekstraksi 2 jam). Hidrolisat kolagen perlakuan terbaik memiliki rendemen sebesar 23,48%. Karakteristik kimia hidrolisat kolagen terbaik antara lain kadar abu 32,77%, kadar protein 51,09%, kadar air 6,91%. Karakteristik fisik hidrolisat kolagen perlakuan terbaik antara lain pH 6,89, viskositas 0,80 cP, tingkat kecerahan 54,62 serta tingkat kekuningan 16,42.