Pengaruh Jenis Fiksator Dan Lama Waktu Fiksasi Terhadap Ketahanan Warna Dan Intensitas Warna Pada Kain Mori Hasil Pewarna Alami Daun Jati (Tectona Grandis Linn.F)
Daftar Isi:
- Jati (Tectona grandis Linn. f) salah satu komoditas kayu keras yang tersebar luas di Indonesia khususnya di Jawa.. Pemanfaatan jati selain diambil kayunya dapat diambil daun jati yang dapat digunakan sebagai pewarna alami yang dapat diaplikasikan pada kain mori. Antosianin merupakan kandungan dari daun jati muda yang menghasilkan warna merah muda atau pink. Fiksasi adalah memperkuat warna dan merubah zat warna alam sesuai dengan jenis logam yang mengikatnya serta untuk mengunci zat warna yang telah masuk kedalam serat. Jenis fiksasi menggunakan bahan kapur tohor dan tawas. Rancangan Acak Tersarang (RAT) dengan menggunakan dua faktor. Faktor pertama yang digunakan adalah jenis bahan fiksasi (A) yang terdiri dari 2 level yaitu kapur tohor, dan tawas, untuk faktor kedua yang digunakan adalah lama waktu fiksasi (B) yang terdiri dari 3 level yaitu 5 menit, 15 menit dan 25 menit. Analisa penelitian ini meliputi uji intensitas warna L*, a* dan b dengan ANOVA dilanjut uji BNT serta uji ketahanan warna yang dianalisis deskriptif. Berdasarkan penelitian hasil analisis fiksator tawas dari pewarna alami daun jati menunjukkan perlakuan terbaik dengan lama fiksasi 15 menit diperoleh nilai a* 17,73, nilai b* 7,70, nilai L* 46, gosokan kering 4 (baik) dan gosokan basah 2 (kurang), perubahan warna 1-2 (jelek) dan skala penodaan 3 (cukup). Hasil dari perlakuan terbaik fiksator kapur tohor dengan lama fiksasi 5 menit diperoleh nilai a* 14,03, nilai b* 8,10, nilai L* 47,4, gosokan kering 3-4 (cukup baik) , gosokan basah 2 (kurang), perubahan warna 1-2 (jelek), skala penodaan 3 (cukup).