Pengaruh Konsentrasi Bentonit Alam Malang dan Suhu Bleaching terhadap Kualitas Pemucatan CPO (Crude Palm Oil)
Daftar Isi:
- Salah satu tahap penting dalam pembuatan minyak goreng adalah proses pemucatan atau bleaching. Proses ini sangat penting karena pada umumnya konsumen minyak goreng di Indonesia menggunakan warna sebagai indikasi mutu. Bahan baku yang digunakan oleh industri minyak sebagai bahan pemucat antara lain bleaching earth. Salah satu bleaching earth yang biasa digunakan adalah bentonit. Ketersediaan bentonit di alam Malang sangat banyak dan belum dimanfaatkan secara optimal. Dibandingkan dengan jenis bentonit dari daerah lain, bentonit alam Malang tidak kalah baik kualitasnya. Komposisi yang terkandung dalam bentonit alam Malang dianggap mampu memenuhi standar sebagai bahan pemucat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bentonit alam Malang dan suhu bleaching terhadap kualitas pemucatan CPO (crude palm oil). Metode penelitian yang digunakan adalah Rancang Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah konsentrasi bentonit (5%, 10%, dan 15%). Faktor 2 adalah suhu bleaching (70OC, 90OC, dan 110OC). Masingmasing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati adalah warna minyak hasil pemucatan, kadar air, kadar asam lemak, dan total karoten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik untuk warna diperoleh pada penambahan Faktor konsentrasi bentonit 15% dan Faktor suhu bleaching 110OC memiliki nilai kecerahan 36,40. Perlakuan terbaik untuk kadar air dan kadar asam lemak bebas diperoleh pada penambahan Faktor konsentrasi bentonit 10% dan Faktor suhu bleaching 90OC memiliki nilai kadar air 0,37% dan nilai asam lemak bebas 3,75%. Nilai total karoten akan semakin kecil apabila semakin tinggi konsentrasi bentonit dan suhu bleaching. Nilai tertinggi total karoten sebesar 468 μg/g diperoleh pada penambahan Faktor konsentrasi bentonit 5% dan Faktor suhu bleaching 70OC sedangkan nilai terendah sebesar 0,43 μg/g diperoleh pada penambahan