Pembuatan Bio-Insektisida Daun Bintaro (Cerbera Odollam Gaertn.) Pada Skala Ganda
Main Author: | Kurniawan, IndraSaputra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/151163/1/Laporan_A5.pdf http://repository.ub.ac.id/151163/ |
Daftar Isi:
- Bio-insektisida merupakan salah satu solusi ramah lingkungan dalam rangka menekan dampak negatif penggunaan insektisida sintetik berlebihan. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan bio-insektisida adalah bintaro (Cerbera odollam Gaertn.). Praktik produksi dalam skala yang lebih besar akan mempengaruhi kondisi proses dan kualitas produk. Oleh karena itu dilakukan penelitian pembuatan bio-insektisida daun bintaro pada skala ganda untuk mengetahui kondisi teknis-operasional dan kualitas ekstrak yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknologi proses, kadar saponin, kadar air, toksisitasnya terhadap hama ulat grayak (Spodoptera litura F.), kesetimbangan massa dan energi serta utilitas yang digunakan. Pada penelitian skala ganda terdapat peningkatan jumlah bahan yang digunakan menjadi 2 kg daun bintaro kering dan 30 liter pelarut metanol berdasarkan kapasitas alat tunnel dryer dan alat sokletasi. Penelitian ini menggunakan acuan penelitian terdahulu dimana didapatkan perlakuan terbaik rasio bahan banding pelarut 1:10(b/v) yaitu menggunakan bahan daun bintaro sebanyak 15 gram dan pelarut 150 ml dengan 7 siklus sokletasi. Waktu ekstraksi pada penelitian skala ganda lebih lama yaitu 7 jam 2 menit sedangkan skala laboratorium 4 jam 45 menit. Proses pembuatan bio-insektisida daun bintaro skala ganda per batch membutuhkan waktu 24 jam 44 menit. Waktu proses terlama adalah pengeringan yaitu 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan jika crude extract daun bintaro memiliki kadar saponin 0,63%, kadar air 19,35%, dan tingkat toksisitas 45,33%. vii Ekstraksi 2 kg daun bintaro kering menggunakan 30 liter pelarut metanol menghasilkan crude extract 0,54 liter dengan nilai rendemen 27%. Efisiensi energi proses pengeringan 95,99%, ekstraksi sokletasi 99,56%, dan evaporasi 29,945%. Kebutuhan utilitas air 4,51 m3, listrik 22,087 KWh, LPG 5,6 kg, dan solar 65 liter.