Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan satu di antara 10 negara di dunia dengan penghasil produk perikanan terbesar. PT Marindo Makmur Usahajaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pembekuan produk perikanan di Indonesia. Kondisi bahan baku yang tidak menentu (musiman) merupakan tantangan bagi perusahaan untuk mengatur pembelian bahan baku sampai penyimpanan dan pendistribusian produk jadi agar terjaga kualitasnya. Kualitas produk tidak dapat dipisahkan dari proses produksi dan aktivitas yang meliputi value added, non-value added, dan necessary but non-value added. Beberapa aktivitas tersebut dapat menimbulkan waste (pemborosan) selama proses produksi yang dapat menurunan produktivitas perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pemborosan dan menentukan penyebab terjadinya pemborosan kemudian memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan pada proses produksi. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mereduksi pemborosan adalah lean manufacturing. Value stream mapping (VSM) dan value stream analysis tools (VALSAT) merupakan tools dalam lean manufacturing. Value stream mapping digunakan untuk menganalisis berjalanya suatu proses produksi. Value stream analysis tools digunakan untuk mengidentifikasi penyebab pemborosan yang terjadi. xiv Pemborosan yang dipertimbangkan dalam penelitian pada proses produksi tenggiri steak ini terdiri dari 12 jenis yaitu overproduction, waiting, transportation, inappropriate processing, unnecessary inventory, unnecessary motions, defects, power and energy, human potential, environmental pollution, unnecessary overhead, dan inappropriate design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 pemborosan yang dinilai memiliki potensi tinggi yang dapat mengganggu hasil produksi. Pemborosan terjadi disebabkan oleh kualitas bahan baku, waktu delay, kerusakan komponen, potensi tenaga kerja, kurang koordinasi, dan kelalaian selama proses produksi. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT Marindo Makmur Usahajaya adalah dengan mengurangi waktu pada beberapa tahapan proses, memperhatikan letak peralatan, menambah tenaga kerja, melakukan perawatan mesin, membuat jadwal produksi, dan melakukan pelatihan serta menggali potensi tenaga kerja.