Pengaruh Ketebalan Media Biofilter Dan Waktu Tinggal Terhadap Penurunan Kadar Deterjen Pada Pengolahan Limbah Cair Laundry Dengan Biofilter Aerobik
Daftar Isi:
- Jasa laundry adalah salah satu dari sekian aktivitas manusia yang berpotensi menghasilkan limbah cair dengan jumah yang besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyak jasa laundry yang bermunculan dikarenakan jasa laundry merupakan sebuah bisnis yang menjanjikan terutama di kota-kota besar saat ini. Bahan utama yang digunakan pada jasa laundry ini adalah detergen. Total konsumsi deterjen untuk wilayah Indonesia pada tahun 2010 mencapai 449.100 ton dan diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya. Limbah laundry juga kaya kandungan fosfat yang apabila jumlahnya berlebihan akan menimbulkan bahaya eutrofikasi dan ledakan alga di laut. Ketidaktahuan pengusaha laundry terhadap bahaya dari limbah yang dihasilkan membuat para pengusaha tersebut selalu langsung membuang limbah detergen ke saluran drainase tanpa dilakukan pengolahan. Pengolahan limbah cair laundry dapat dilakukan dengan biofilter aerobik dengan media biofilter yaitu zeolit dan karbon aktif. Media biofilter pada penelitian menggunakan 3 ketebalan, yaitu ketebalan 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Terjadi penurunan kandungan deterjen dengan pengolahan menggunakan biofilter media kombinasi zeolit dan karbon aktif yang awalnya 155.7 mg/L menjadi 56.95 mg/L dalam waktu 24 jam pada ketebalan 15 cm. Hasil akhir kandungan deterjen pada ketebalan media biofilter 5 cm adalah 142.05 mg/L dengan efisiensi removal sebesar 8.7%. Sedangkan pada ketebalan 10 cm kandungan akhir deterjen sebesar 97.85 mg/L dengan efisiensi removal viii sebesar 37.15% dalam waktu 24 jam. Penelitian ini dilakukan pula pendugaan efisiensi removal untuk mengetahui waktu tinggal optimal yang hasilnya menunjukkan bahwa ketebalan 15 cm telah mencapai puncak yang berarti waktu tinggal optimal terjadi pada jam ke 26 dengan efisiensi removal sebesar 63.03%, sedangkan pada ketebalan 10 dan 5 cm belum melewati titik puncak. Apabila dilihat dari grafik pedugaan efisiensi removal yang dilakukan pada ketebalan 10 cm memiliki efisiensi removal cenderung lebih baik daripada ketebalan 15 cm, namun ketebalan ini belum mencapai titik puncak waktu optimal karena penelitian ini dibatasi waktu hingga 24 jam. Sehingga ketebalan 10 cm dimungkinkan dapat menurunkan kandungan deterjen lebih tinggi namun dengan waktu yang lama.