Pendugaan Laju Erosi di DAS Sayang Kabupaten Malang Menggunakan Metode USLE Berbasis Sistem Informasi Geografis
Daftar Isi:
- Bahaya erosi yang telah menurunkan produktivitas tanah merupakan masalah utama dari tahun ke tahun tetap harus dihadapi oleh pemerintah. Bahaya erosi yang menimpa lahan-lahan pertanian serta penduduk sering terjadi pada lahan-lahan yang memiliki kelerengan sekitar 15% keatas. Bahaya ini disebabkan selain oleh perbuatan manusia yang mementingkan pemuasan kebutuhan diri sendiri, juga dikarenakan pengelolaan tanah dan pengairannya yang keliru. DAS Sayang merupakan daerah aliran sungai yang terletak di Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Pujon sebagai salah satu sungai kecil dan berhubungan langsung dengan kali konto yang mengalir ke DAS Brantas. Kecamatan Ngantang berdasarkan peta wilayah merupakan daerah rawan bencana dan Kecamatan ini juga rentan terhadap degradasi lahan berupa longsor dan erosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung besarnya nilai laju erosi dengan menggunakan rumus USLE pada DAS Sayang, Kabupaten Malang dan kemudian mengklasifikasi tingkat bahaya erosi sesuai nilai laju erosi dan solum tanah yang ada pada tiap unit lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial, dengan cara overlay data spasial untuk menghasilkan unit pemetaan baru yang akan digunakan sebagai unit analisis. Berdasarkan variabel USLE yaitu RKLSCP masing-masing diatas selanjutnya di overlay dan dilakukan perhitungan dengan cara mengalikan keseluruhan variabel, sehingga diperoleh data besaran erosi. Perhitungan erosi dengan metode tersebut dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting yang mempengaruhi besarnya erosi.Proses overlay secara spasial dengan menggunakan perangkat lunak (software) GIS Arcview 3.1 viii Hasil perhitungan pendugaan nilai laju erosi dapat diketahui bahwa jumlah erosi total DAS Sayang dengan luas wilayah sebesar 1.298,67 Ha mencapai 7.112,82 ton/ha/th. Nilai erosi tersebut termasuk dalam kategori sangat berat dengan kedalaman solum tanah sebesar >90. Dapat diketahui bahwa erosi terbesar berada pada daerah tengah DAS Sayang yaitu berkisar antara 180 – 408,535 ton/ha/th dan erosi terkecil berada pada daerah hilir DAS Sayang yaitu <15 sebesar 10,2643 ton/ha/th. Sedangkan pada daerah hulu DAS Sayang memiliki nilai laju erosi rata-rata sekitar 15 – 60 ton/ha/th dan 60-180 ton/ha/th. Tingkat bahaya erosi pada DAS Sayang paling dominan tergolong dalam kelas berat dengan luas 477,056 Ha atau sekitar 36,73% dari total luas wilayah DAS Sayang selanjutnya diikuti kelas sangat ringan dengan luas terkecil seluas 29,4247 Ha atau sekitar 2,26%. Tingkat bahaya erosi yang termasuk dalam kelas sangat berat tidak terdapat pada DAS Sayang sehingga yang paling besar termasuk dalam kelas IV yaitu kategosi besar. Teknik konservasi tanah ditentukan dengan mengevaluasi nilai-nilai faktor erosi (RKLSCP). Teknik konservasi akan mengusahakan agar nilai faktor-faktor tersebut seminimum mungkin. Dengan memperhatikan masalah utama yang ada serta besarnya nilai masing-masing faktor erosi konservasi tanah secara teknik dapat ditentukan. Pengendalian erosi yang paling efektif dengan pengendalian secara vegetatif. Pengendalian dengan cara ini merupakan pengendalian erosi dengan menggunakan tanaman termasuk sistem agroforestri, pengaturan pola tanam, strip rumput dan lain-lain. Sistem ini mempunyai keunggulan berupa adanya manfaat sampingan seperti kayu bakar, buah dan sumbangan seresah sebagai sumber bahan organik. Selain itu pengendalian secara vegetatif memerlukan biaya yang lebih rendah dibanding dengan pembuatan bangunan-bangunan pencegah erosi.