Daftar Isi:
  • Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia melakukan kegiatan sehari-harinya menggunakan air seperti mandi, mencuci,masak, minum dan kebutuhan hidup lainnya. Peningkatan jumlah industri di perkotaan menyebabkan peningkatan pencemaran air tanah. Industri penyamakan kulit yang terdapat di Kelurahan Ciptomulyo merupakan salah satu industri yang diketahui membuang air limbahnya ke sungai yang mengalir melalui pemukiman di Kelurahan Ciptomulyo. Limbah cair industri penyamakan kulit mengandung logam berat Cr, yang dapat masuk ke dalam air tanah yang dilewati oleh aliran sungai, sehingga dapat mencemari air sumur milik warga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan spasial. Pengambilan sampel air sumur dilakukan di 13 titik sampel air sumur warga yang berada di sekitar Sungai Badek. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode grab sample. Sampel air sumur yang diambil kemudian akan diujikan di laboratorium untuk mengetahui besarnya kandungan logam berat Cr dalam air sumur. Hasil pengujian Cr diketahui bahwa semua titik sampel yang diambil yaitu 13 titik memiliki kandungan Cr yang melebihi baku mutu kelas II, yaitu 0.05 ppm menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Sebaran pencemaran air tanah dengan menggunakan metode IDW (Inverse Distance Weighted) menghasilkan 13 range. Berdasarkan hasil sebaran pencemaran air tanah menunjukkan titik sampel dengan jarak 187,62 m (jarak menengah dari sumber pencemar) memiliki nilai viii sebaran yang paling besar dengan range 0,325-0,35,sedangkan pada titik sampel dengan jarak 5,95 m (jarak terdekat dengan sumber pencemar) memiliki nilai sebaran paling kecil dengan range 0,075-0,1. Penyebaran pencemaran air tanah oleh kandungan Cr tersebar merata tidak dipengaruhi oleh jauh atau dekatnya sumber air tanah dengan lokasi sumber pencemar. Hubungan jarak sumber air tanah dengan sumber pencemar cenderung fluktuatif, dimana terdapat beberapa sampel air tanah yang jaraknya lebih dekat dengan sumber pencemar memiliki kandungan Cr yang lebih kecil dibandingkan sampel air tanah yang jaraknya jauh dari sumber pencemar, sehingga hal ini menunjukkan bahwa kandungan Cr tidak dipengaruhi oleh jarak terhadap sumber pencemar.