Daftar Isi:
  • Pendapatan terbesar daerah Ponorogo berasal dari sektor pertanian, namun kegiatan pertanian tidak luput dari dampak buruk terhadap lingkungan, sebab penggunaan pestisida sintetis yang mengandung zat kimia berbahaya untuk membasmi hama tanaman diduga tanpa disadari terakumulasi di lingkungan dan memberi efek samping berupa pencemaran lingkungan terutama pencemaran air sungai. Kegiatan domestik yang dilakukan di bantaran sungai juga merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas air. Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan penelitian kualitas fisika, kimia, biologis air serta daya tampung air sungai terhadap beban pencemaran yang bertujuan untuk menganalisa kondisi beban pencemaran di sungai Sekayu dan menentukan status mutu air sungai Sekayu di Tempuran. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Langkah penelitan yang dilakukan adalah mengumpulkan studi pustaka terkait topik penelitian, pengumpulan data sekunder seperti peta DAS, peta tata guna lahan, peta batas wilayah Kabupaten Ponorogo. Melakukan orientasi lapang, menentukan titik lokasi pengambilan sampel, menentukan variabel penelitian. Mengumpulkan data primer dengan mengukur dan mencatat luas penampang sungai, debit, dan kecepatan aliran air sungai serta melakukan pengambilan sampel dan untuk parameter pH dan Suhu dilakukan pengukuran di lapang secara langsung. Pengambilan sampel air sungai dilakukan dengan teknik pengambilan grab sampling yang akan dilakukan pada 4 (empat) titik sungai dengan tiga kali pengulangan di setiap titik, penanganan dan pengujian sampel untuk parameter BOD, COD, NH3 dilakukan di laboratorium Perum Jasa Tirta. Data primer yang didapatkan akan diolah ix dalam perhitungan daya tampung air sungai terhadap beban pencemar dengan metode neraca massa dan membandingkan kualitas mutu air sungai dengan Indeks Pencemar (IP). Berdasarkan hasil penelitian, setelah dilakukan pengujian sampel dan dihitung dengan metode perhitungan Neraca Masa diketahui bahwa daya tampung Sungai Sekayu terhadap parameter pencemar pH 6,98, Suhu 27,90 °C, COD 20,89 mg/l, TSS 314,40 mg/l, NH3 0,10 mg/l, tidak terlampaui karena masih memenuhi standar baku mutu air sungai Kelas III, namun untuk kadar parameter BOD sebesar 8,26 mg/l daya tampungnya telah terlampaui sebab telah melebihi standar baku mutu yang ditetapkan yaitu sebesar 6 mg/l. Setelah hasil pengujian dihitung dengan metode Indeks Pencemar diketahui bahwa Status Sungai Sekayu masuk dalam kategori tercemar ringan peruntukan sungai kelas III.