Penilaian Risiko Rantai Pasok Plywood dengan Metode Fuzzy FMEA (Studi Kasus di PT. Linggarjati Mahardika Mulia)
Daftar Isi:
- Industri pengolahan kayu merupakan penggerak perekonomian nasional dari sektor non-migas. Bentuk olahan kayu yang cukup familiar dan sudah banyak digunakan adalah plywood. Menurut Amin (2013), Provinsi Jawa Timur merupakan produsen plywood terbesar di Indonesia dengan total produksi sebesar 705.519 meter kubik per tahun. Salah satu perusahaan yang memproduksi plywood di Jawa Timur adalah PT. Linggarjati Mahardika Mulia. Perusahaan yang berlokasi di Pacitan ini membutuhkan bahan baku log kayu berupa tebangan kayu utuh yang belum dipotong atau dibelah vertikal. Proses produksi yang berlangsung di PT. Linggarjati Mahardika Mulia dilakukan untuk memenuhi permintaan plywood dari berbagai daerah. Dalam menunjang kelancaran aktivitas perusahaan, dibutuhkan manajemen rantai pasok yang baik untuk menghubungkan aliran bahan baku menjadi produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Manajemen rantai pasok yang baik akan meminimalkan terjadinya risiko kegagalan dalam setiap aktivitas rantai pasok. Potensi risiko yang ada dalam rantai pasok plywood bisa muncul dari faktor penyediaan bahan baku, proses pengolahan, serta pemasaran produk. Pada dasarnya, keberadaan risiko rantai pasok harus dikendalikan agar tidak mengganggu tujuan dari perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian risiko rantai pasok untuk mengevaluasi kinerja dari anggota rantai pasok terkait. Dalam penelitian ini, penilaian risiko rantai pasok dilakukan setelah tahap identifikasi menggunakan metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) Tujuan dari penilaian yang berlangsung adalah untuk mengetahui urutan risiko yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kegagalan rantai pasok. viii Selain melakukan penilaian risiko, penelitian ini juga bertujuan untuk mencari solusi terbaik dalam melakukan penanganan terkait prioritas risiko yang telah disusun sebelumnya. Pemilihan alternatif solusi dilakukan menggunakan metode perbandingan berpasangan Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 12 potensi risiko pada aliran rantai pasok plywood di PT. Linggarjati Mahardika Mulia. Risiko tersebut terbagi dalam 3 variabel yaitu penyediaan bahan baku, proses pengolahan, dan pemasaran produk. Proses penilaian terhadap setiap potensi risiko yang ada menghasilkan urutan prioritas mengenai risiko terkait. Risiko terbesar pada masing-masing variabel adalah ketersediaan log kayu yang makin berkurang, kerusakan mesin dan peralatan selama proses pengolahan, serta pesaing substitusi untuk produk plywood yang cukup banyak. Setelah diperoleh prioritas risiko, dapat dilakukan penentuan strategi sebagai upaya untuk meminimalkan potensi risiko yang ada. Beberapa alternatif strategi yang diusulkan dalam tahap ini meliputi kerjasama pembibitan dengan petani kayu, peningkatan efisiensi produksi, penerapan preventive maintenance, serta peningkatan kualitas produk.