Pengaruh Ukuran Partikel (Mesh) Terhadap Sifat Fisik Biopelet Dari Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)
Daftar Isi:
- Semakin bertambahnya jumlah penduduk menjadikan konsumsi bahan bakar meningkat. Hal ini menyebabkan harga bahan bakar minyak dan gas mahal. Untuk menanggulangi masalah tersebut, perlu adanya sumber energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar. Salah satu bahan energi alternatif yang dapat dimanfaatkan adalah biomassa. Biomassa merupakan bahan alami yang biasanya dianggap sebagai sampah dan sering dimusnahkan dengan cara dibakar, salah satunya berasal dari limbah pertanian yang berupa kulit kacang tanah. Kulit kacang tanah merupakan limbah dari kacang tanah yang melimpah dengan komponen selulosa 65%, lignin 29,9%, abu 3,6%, serat kasar 63,5%, air 4,95-7,75% dan bahan kering 90,5%. Pada penelitian ini kulit kacang tanah digunakan sebagai bahan pembuatan biopelet. Biopelet merupakan bentuk bahan bakar padat yang terbuat dari campuran biomassa dengan ukuran lebih kecil dari ukuran briket. Penelitian ini dilakukan untuk mengolah kulit kacang tanah menjadi biopelet sebagai bahan bakar di pedesaan sehingga dapat menggantikan penggunaan kayu bakar. Tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui sifat fisik dan karakteristik dari kulit kacang tanah dan melihat hasil biopelet yang optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan variasi ukuran partikel (mesh) menggunakan alat shaker screen yaitu 16, 32, 60, dan 80 mesh. Pengolahan datanya menggunakan uji ragam ANOVA. Hasil biopelet yang optimal terdapat pada ukuran partikel 16 mesh meliputi nilai kadar air 8,5%, kadar abu 2,93%, kerapatan 2,36 gr/cm3, dan nilai kalor 4440,5 kal/gr.