Daftar Isi:
  • Salah satu potensi Kota Batu sebagai Kota Agropolitan adalah beragamnya tanaman hortikultura baik itu buah-buahan (apel dan jeruk), sayuran dan tanaman hias. Salah satu buah yang menjadi ikon Kota Batu adalah apel dimana produksi apel di kota ini menjadi yang terbesar di Jawa Timur. Menurut Badan Pusat Statistik (2015), populasi tanaman apel pada tahun 2014 di Kota Batu sebanyak 2,1 juta ton dan mampu menghasilkan buah apel sebanyak 708,43 ton. Tingginya jumlah produksi apel di Kota Batu menjadikan peluang usaha bagi UKM untuk mengolah apel menjadi beberapa produk. Koperasi Serba Usaha (KSU) Brosem merupakan koperasi yang memproduksi minuman sari apel dengan kapasitas 600 karton/hari. Permasalahan yang terjadi yakni belum terjaminnya ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan serta kualitas bahan baku yang tidak menentu yang dapat mengakibatkan keterlambatan dalam proses produksi maupun pendistribusian produk. Hal ini dapat diminimalkan apabila dilakukan koordinasi antar lembaga yang terkait. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kelembagaan rantai pasok yang terlibat pada minuman sari apel KSU Brosem. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur kelembagaan rantai pasok minuman sari apel KSU Brosem dan menentukan hubungan keterkaitan sub-elemen yang terlibat pada setiap elemen dari kelembagaan rantai pasok. Metode yang digunakan untuk menganalisis kelembagaan rantai pasok yaitu Interpretive Structural Modeling (ISM). ISM digunakan untuk mengetahui hubungan antar elemen dalam sistem. Dalam penelitian ini terdapat empat elemen yang dikaji yaitu kebutuhan, kendala, tujuan, dan viii lembaga yang terlibat yang diuraikan dalam beberapa sub-elemen. Responden pakar yang digunakan terdiri atas 1 orang dari pihak KSU Brosem, 1 orang akademisi, 2 orang dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu, 1 orang pengepul, dan 2 retailer produk sari apel KSU Brosem. Pada penelitian ini didapatkan hasil kelembagaan terdiri dari petani, pengepul, UKM Minuman sari apel, distributor dan retailer. Hasil analisis menunjukan kebutuhan utama yang perlu diperhatikan adalah kontinuitas pasokan apel ke UKM, bahan baku yang berkualitas, sumber daya manusia yang berkualitas serta menjamin kualitas produk di pasaran. Kendala yang mempengaruhi kinerja pada KSU Brosem yakni keterampilan sumber daya manusia yang masih rendah. Tujuan utama yang perlu dicapai yaitu ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan, jaminan kualitas bahan baku yang sesuai standar, pemnyediaan tenaga kerja yang terampil, jaminan kualitas produk yang sesuai standar di pasaran dan meningkatkan penjualan produk sari apel.