Daftar Isi:
  • Salah satu biomassa yang potensial untuk dijadikan bioenergi ialah mikroalga. Mikroalga merupakan biomasa generasi ketiga setelah pati dan lignoselulose yang merupakan tumbuhan mikroskopik yang menggunakan karbondioksida sebagai sumber karbon. Mikroalga dapat tumbuh cepat, bahkan dalam waktu tujuh hari sudah bisa panen.Pemanenan merupakan bagian penting dalam sistem kultivasi mikroalga karena metode yang digunakan tidak boleh merusak kandungan essensial yang terdapat pada mikroalga tersebut yang diharapkan menjadi metode pemanenan yang baik untuk mendapatkan biomassa mikroalga secara efektif dan efisien. Pada penelitian ini, pemanenan mikroalga Nannochloropsis oculata menggunakan membran Ultrafiltrsi Capillary Sistem Cross Flow. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja membran Ultrafiltrsi dalam pemanenan mikroalga Nannochloropsis oculata dengan penerapan Backwash dan Non-Backwash serta analisis kandungan total lemak pada biomassa kering hasil pemanenan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari kombinasi dua faktor. Faktor pertama adalah variasi tekanan pemanenan yaitu tekanan 1 Bar, tekanan 1.5 Bar, tekanan 2 Bar. Faktor kedua adalah penerapan Backwash dan Non-Backwash. Parameter yang akan diamati antara lain fluks permeat dengan backwash dan non-backwash, kepadatan sel, biomass recovery, berat kering biomassa mikroalga, Yield pemanenan, kandungan lemak total mikroalga. Sebelum pemanenan dilakukan, water flux test secara dead-end pada membran Ultrafiltrsi Capillary menggunakan feed berupa air dilakukan untuk mengamati fluks asli dengan variasi tekanan yang sama dengan perlakuan tekanan pemanenan. Penerapan tekanan yang tinggi serta penerapan backwash dapat meningkatkan kecepatan pembentukan slurry yang berdampak pada kelimpahan biomassa mikroalga. Hasil pengujian water flux test selama 30 menit dengan tekanan 1 Bar, tekanan 1.5 Bar, tekanan 2 Bar menunjukkan hasil yang stabil, penurunan fluks sempat terjadi namun tidak terlalu tajam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik dalam pemanenan biomassa mikroalga Nannochloropsis oculata menggunakan membran Ultrafiltrsi Capillary Sistem Cross Flow yaitu dengan tekanan pemanenan tekanan 2 Bar dan penerapan Backwash yang menghasilkan pembentukan slurry tercepat yaitu selama 1800 detik dengan presentase recovery tertinggi yaitu 79.50% dengan kepadatan sel akhir pasca backwash sejumlah 16.05 x 106 sel/ml, berat kering biomassa sebesar 6.8 gram, yield pemanenan 22.66 %, dan kandungan total lemak sebesar 2.52 %.