Efek Hipoglikemik Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Dengan Pretreatment Blansing Dan Perendaman Asam Sitrat Pada Tikus Wistar Jantan (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan

Main Author: AnaWidyawati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150937/1/Cover.pdf
http://repository.ub.ac.id/150937/2/LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/150937/
Daftar Isi:
  • Diabetes Melitus (DM) termasuk salah satu penyakit degeratif dan kronis (penyakit tidak menular) yang disebabkan pola hidup tidak sehat. Penderita DM di Indonesia menurut data IDF Diabetes Atlas tahun 2013 dalam Madinah 2015 sebanyak 8,5 juta jiwa. Penyakit diabetes melitus memiliki hubungan dengan nutrisi sebagai pengobatan seperti efek mengontrol dan mengobati kadar glukosa darah. Salah satu tanaman tersebut adalah labu kuning (Cucurbita moschata) yang mengandung senyawa bioaktif seperti serat, betakaroten, dan senyawa fenol. Pemanfaatan labu kuning menjadi tepung merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan daya simpan dan memudahkan pengolahan bahan bakunya. Salah satu permasalahan dalam pembuatan tepung labu ini adalah terjadinya browning karena adanya proses oksidasi enzimatis. Dengan adanya perlakuan pretreatment seperti blansing dan perendaman dengan asam sitrat dapat menginkativasi enzim oksidase karena enzim dapat rusak atau terdenaturasi karena adanya proses thermal ataupun adanya perendaman dengan asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan substitusi tepung labu kuning 25% terhadap kadar glukosa darah tikus wistar jantan hiperglikemia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian rancangan tersarang yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah kelompok perlakuan tikus yang terdiri dari 5 level (perlakuan I, II, III, IV, dan V). Faktor II adalah waktu pengambilan kadar glukosa darah yang terdiri dari 4 level (hari ke-0, hari ke-19, hari ke-33 dan hari ke-47). Hasil pengamatan dianalisa dengan analisa keragaman (ANOVA) dengan program minitab. Apabila dari hasil uji terdapat beda nyata, maka dilakukan uji lanjut Tukey dengan selang kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukan pengaruh kelompok perlakuan tikus berpengaruh nyata terhadap total perubahan glukosa darah tikus pada kelompok positif dan negatif dibandingkan kelompok perlakuan substitusi tepung labu kuning. Namun ketiga kelompok perlakuan substitusi tepung labu kuning tidak memberikan perbedaan yang nyata pada total perubahan kadar glukosa darah tikus. Pada perlakuan substitusi 25% tepung labu kuning memiliki kecenderungan menurunkan kadar glukosa darah, dimana perlakuan substitusi tepung labu kuning perendaman asam sitrat 60 menit memiliki kecenderungan penurunan glukosa darah yang lebih tinggi yakni sebesar 23,26% atau 45,22 mg/dL.