Pengaruh Pemberian Limbah Organik Kantin Terhadap Pertumbuhan Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Dengan Media Sampah Daun Sekitar Kampus Universitas Brawijaya

Main Author: Yunitasari, Rizky
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 1900
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150932/
Daftar Isi:
  • Sampah dalam suatu kampus terdiri dari 2 jenis yaitu sampah taman (daun) dan limbah organik kantin. Jumlah limbah organik kantin berbanding lurus dengan jumlah mahasiswa. Hasil aktivitas kantin mengandung limbah organik yang dapat terurai yaitu sisa nasi sedangkan sampah taman terdiri dari daun gugur yang diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir. Sampah daun yang telah dikomposkan dan limbah organik kantin dapat dimanfaatkan untuk media pertumbuhan cacing tanah sebagai alternatif pengolahan sampah. Budidaya yang pesat dan besarnya permintaan pasar akan cacing tanah mendorong pemanfaatan media dan pakan yang tersedia melimpah di lingkungan sekitar seperti sampah daun dan limbah organik kantin. Kompos daun berfungsi untuk media pertumbuhan cacing tanah dan limbah organik kantin sebagai pakan, sehingga hal tersebut membantu dalam upaya produksi cacing tanah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti ketersediaan bahan organik, kelembaban, suhu dan pH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian media dari sampah daun dan limbah kantin untuk pertumbuhan cacing tanah (Lumbricuss rubellus). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Hubungan jumlah pemberian pakan dan pertumbuhan cacing tanah (jumlah dan bobot) diketahui dengan metode analisis regresi linier sederhana selain itu, dilakukan uji t untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan antara pemberian pakan terhadap hasil pertumbuhan cacing tanah. viii Berdasarkan penelitian ini didapat bahwa semakin banyak jumlah pakan yang diberikan maka berpengaruh kurang baik untuk pertumbuhan cacing tanah. Perlakuan pertama dengan pemberian pakan sebanyak 50 gr menghasilkan pertumbuhan yang paling baik dibandingkan dengan pemberian pakan 100 gr, 150 gr dan 200 gr. Perlakuan pertama menghasilkan rata-rata bobot akhir sebesar 121,5 gr dari rata-rata bobot awal sebesar 100 gr dan rata-rata jumlah akhir 364 ekor dari rata-rata jumlah awal 251 ekor.